[caption id="attachment_4441" align="aligncenter" width="300"] Muhlis Djumadil, S.E (kanan) dan Thoyib Musbih[/caption]
Ternate (Dikdas): Pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) Data Pokok Pendidikan Dasar di Ternate, Maluku Utara, berlangsung pada Selasa, 19 Agustus 2014, di aula Hotel Boulevard. Acara dibuka oleh Muhlis Djumadil, S.E., Kasubbag Perencanaan Dinas Pendidikan Nasional Kota Ternate.
Dalam sambutannya, Muhlis mengatakan bahwa aplikasi Dapodikdas versi 3.0.0 merupakan pengembangan versi sebelumnya 2.0.8. Pengembangan tersebut merupakan hal wajar karena setiap sistem selalu mengalami penyempurnaan.
Dalam pelaksanaan di lapangan, tambah Muhlis, untuk mempermudah operasional, operator sekolah dapat berkomunikasi langsung dengan Dinas Pendidikan Kota Ternate. Bahkan komunikasi tersebut bisa dijalin dengan operator di kabupaten/kota lain. “Tolong sampaikan kepada kepala sekolah untuk membantu Bapak-Ibu dalam peng-input-an data,” ucapnya.
Dalam proses pemasukan data, lanjutnya, hendaknya operator berhati-hati karena data yang dimasukkan ke sistem Dapodikdas berpengaruh pada pemanfaatan data. Pemanfaatan itu seperti penyaluran tunjangan guru, Bantuan Operasional Sekolah, dan Bantuan Siswa Miskin.
Sekembali ke sekolah masing-masing, Muhlis berharap para peserta membagi ilmunya ke operator sekolah lain yang tidak hadir. “Banyak yang ingin ikut, tapi karena keterbatasan tempat dan anggaran, kami hanya bisa mengundang 35 orang,” ungkapnya.
[caption id="attachment_4442" align="aligncenter" width="300"] Suasana Bimtek Dapodikdas di Kota Ternate, Selasa (19/8/2014)[/caption]
Sebelumnya, Supriyatno, M.A., Kasubbag Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, mengatakan, Bimtek yang digelar Ditjen Dikdas mengundang para operator sekolah di 67 kabupaten/kota se-Indonesia. Ke-67 lokasi dipilih karena dinilai termasuk rendah atau lambat dalam pengiriman data pada tahun pelajaran 2013-2014. Karena keterbatasan anggaran, operator sekolah yang diundang per kabupaten/kota berjumlah 35 orang. Ke-35 operator itu diharapkan menularkan ilmu yang didapat ke operator lain di sekitarnya.
Selain Bimtek, tambahnya, berbagai media digunakan untuk menyosialisasikan versi terbaru aplikasi Dapodikdas agar sampai ke sekolah. “Kita berikan CD dan sosialisasi lewat media online,” ujar Supriyatno.
Agar masyarakat terutama operator sekolah terlayani dengan cepat dan mudah, Setditjen Dikdas juga membuka layanan pengaduan melalui telepon, media jejaring sosial, dan surat elektronik. “Kita selalu memperbaiki performance. Aplikasi kita tingkatkan. Kapasitas infrastruktur kita tingkatkan. Kemampuan SDM-nya kita upgrade,” ujarnya.
Target sosialisasi, kata Supriyatno, sekolah mengirimkan data secara benar. Jika tahun pertama (2012/2013) capaian pengiriman data 96% dan tahun kedua (2013/2014) 98%, maka untuk tahun ketiga ini ia menargetkan pengiriman data 99%. “Selalu ada peningkatan secara kuantitas dan kualitas data,” tegasnya.
Bimtek di Ternate berjalan lancar. Antusiasme peserta begitu tinggi. Thoyib Musbih, narasumber, menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan peserta dengan santai diselingi humor.* (Billy Antoro)