Dukung Transformasi Pendidikan, Kemendikbudristek Lakukan Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Semarang

Mei 12, 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi terus berupaya untuk mendorong transformasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss. Salah satunya adalah dengan upaya implementasi kebijakan Kurikulum Merdeka di tingkat Pendidikan.

Pada tanggal 29 Maret 2022, bertempat di Semarang, Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen) melakukan sosialisasi transformasi pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka.

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan pendidikan di wilayah Jawa Tengah dengan protokol kesehatan, dan juga dihadiri langsung oleh Jumeri. S.TP., M.Si., Direktur Jenderal PAUD Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek.

“Sosialisasi ini dilakukan bertujuan untuk memastikan kendala-kendala selama proses adaptasi perubahan kurikulum oleh semua elemen pendidikan. Sehingga dapat teratasi dengan kebijakan Kurikulum Merdeka. Kegiatan sosialisasi ini juga bertujuan untuk memastikan sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks di masing-masing sekolah,” ujar Jumeri.

Ia juga menyampaikan, Pendidikan Indonesia sedang mengalami penurunan dalam pembelajaran, melalui Kurikulum Merdeka satuan Pendidikan akan menggunakan kurikulum yang lebih sederhana kemudian fokus kepada materi-materi tertentu.

“Mitologinya dibuat lebih menarik sehingga anak-anaknya senang mengikuti pelajaran, kemudian materinya tidak terlalu banyak sehingga guru dan murid punya kesempatan untuk mendalami materi-materi dengan lancar,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Samto Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus juga menambahkan, mulai tahun 2022-2023 pelaksanaan Kurikulum Merdeka dibuka untuk seluruh satuan pendidikan. Dimana awalnya hanya sekolah penggerak yang harus mendaftar dan mengikuti ujian kepala sekolah yang dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

“Sekarang mulai tahun 2022-2023 diberikan kesempatan kepada seluruh satuan pendidikan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka. Kelebihan kurikulum ini yaitu lebih fleksibel, jadi tidak terlalu rigid dalam peraturannya. Jadi kemerdekaan sekolah lebih besar dalam mengembangkan pembelajaran,” tutur Samto.

Selain itu lanjutnya, satuan Pendidikan lebih memiliki keahlian untuk mengembangkan materi pembelajaran dan juga kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan lingkungan belajar dan minat peserta didik.

“Di Jawa Tengah sendiri sudah sekitar 8.000 satuan Pendidikan yang mendaftar sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka, ini diluar Sekolah Penggerak. Mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SLB, SKB, dan PKBM. Jadi sudah cukup banyak yang berminat dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Jawa Tengah,” tandasnya.

Di sisi lain, Dr. Nilam Suri Widyaprada Ahli Madya Ditjen PAUD Dikdas, dan Dikmen mengatakan, kegiatan sosialisasi Kurikulum Merdeka ini merupakan estafet terakhir untuk sosialisasi kepada Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia. Ada beberapa tahapan atau beberapa regional dan pada kesempatan ini sosialisasi dilakukan di Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah.

“Mudah-mudahan dengan penerapan Kurikulum Merdeka ini visi dan misi Pendidikan di Indonesia untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud. Semoga anak-anak Indonesia diharapkan memiliki dimensi-dimensi Profil Pelajar Pancasila yang kompetensi dan berakhlak,” tegasnya.

Sementara itu Harris Iskandar selaku Widyaprada Ahli Utama menuturkan, peserta sosialisasi Kurikulum merdeka di Semarang, Jawa Tengah ini cukup ramai yang hadir. Selain itu respon mereka pun banyak yang curiosity baik dari dinas maupun dari dewan Pendidikan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Jawa Tengah.

“Dan juga Yogyakarta menurut pendapat saya mempunyai social capital yang tinggi. Ini kembali ke 25 tahun yang lalu ketika saya mengelola proyek nasional untuk wajib belajar 9 tahun, Jawa Tengah selalu yang terbaik untuk implementasi program-program dan itu selalu berhasil. Oleh karena itu dulu kami jadikan Jawa Tengah sebagai model untuk kita tryout ke berbagai macam program-program atau kebijakan yang baru,” pungkasnya.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dimana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensi.

Kurikulum Merdeka juga merupakan bagian penting dalam upaya pembelajaran dari krisis pandemi Covid-19 yang telah lama dialami oleh sektor Pendidikan. Untuk itu dengan hadirnya kurikulum ini kedepan, diharapkan akan lahir insan-insan Pendidikan generasi emas penerus bangsa.

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2024 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.