Pameran secara resmi dibuka oleh Fungsi Pensosbud KJRI Kota Kinabalu Debbi Oktarossa. Hadir dalam acara pembukaan Dede Kurniawan (Plh. Kepala SIKK), Shelya Regina W (pembimbing dan guru seni budaya SMA), Sensei Diah Utami (perwakilan wali kelas XII IPS), dan ketua masing-masing kelas yaitu Mohd. Andrean (XII MIA) dan Shawn Gazzalo (XII IIS).
Dalam sambutannya, Debbi berpesan agar produk yang ditampilkan oleh siswa-siswi tahun depan lebih bagus. “Saya mau yang jauh lebih bagus dari ini. Karena kakak kelas kalian telah memberikan contoh yang bagus,” ujarnya. Ia meminta semua tamu undangan berdiri dan memberi tepuk tangan untuk panitia dan peserta sebagai bentuk apresiasi tertinggi. Karena kontribusi merekalah acara berjalan meriah dan sukses.
Ujian praktik kelas XII biasanya menjadi hal yang sangat kritis. Di semester dua, siswa ditugaskan membuat pameran dan pertunjukan. Mereka diharapkan mengerahkan seluruh kemampuannya agar acara berjalan sukses.
Ujian praktik seni budaya menjadi kegiatan tahunan yang ditunggu-tunggu warga SIKK. Melalui ajang inilah muncul kejutan-kejutan dari kreativitas siswa-siswi tiap angkatan. Siswa-siswi SD hingga SMA, guru, dan staf SIKK bersuka ria menyambut dan menghadiri acara ini.
Tema yang diangkat kelas XII MIA dan kelas XII IIS berbeda. Kelas XII MIA mengambil tema ‘Halloween’. Sedangkan kelas XII IIS mengambil tema ‘Nusantara’. Perbedaan kedua tema tersebut tidak mengurangi nilai estetik dari hasil karya maupun konsep pameran yang dibuat.
Uniknya, dalam kesempatan kali ini, pameran kelas XII MIA menampilkan konsep ‘haunted house’. Beberapa siswa menggunakan kostum sesuai tema. Lukisan yang ditampilkan pun di antaranya merupakan karakter film.
Kelas XII IIS tidak mau kalah. Mereka menampilkan suasana yang begitu hangat ditambah sajian lukisan, seolah-olah mengajak pengunjung berkeliling nusantara. Pengunjung dapat menikmati keindahan lukisan sekaligus mengenali beberapa rumah adat, senjata pusaka daerah, batik, dan beberapa ciri khas daerah nusantara.* (Humas SIKK/Shelya Regina/Rahmadi Diliawan)