[caption id="attachment_7056" align="aligncenter" width="300"] Suasana ToT Pendataan Pendidikan Dasar, Senin malam (30/3/2015).[/caption]
Bekasi (Dikdas): Peningkatan kualitas data menjadi penting karena pemanfaatan data pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) semakin luas. Penjaringan variabel data pun semakin selektif. Hingga kini, banyak lembaga donor dan pemangku kepentingan yang menggunakan Dapodik sebagai data pendukung utama.
“Kami sangat selektif. Kami tetap pada prinsip bahwa hanya data pokok yang dijaring,” ucap Supriyatno, Kepala Subbagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Ditjen Dikdas, ketika menyampaikan materi di hadapan peserta Training of Trainers Pendataan Pendidikan Dasar di Hotel Amaroossa Grande Bekasi, Jawa Barat, Senin malam, 30 Maret 2015. Ia pun khawatir penambahan variabel di luar data pokok pendidikan akan memberatkan kerja operator sekolah.
Supriyatno berharap kepedulian pada kelengkapan, kebenaran, kemutakhiran, dan integritas data meningkat. Hal demikian terutama dilakukan oleh operator sekolah dan kepala sekolah.
Ia menyayangkan masih terjadi kesalahan pemasukan data yang baru-baru ini terungkap. Di jenjang SD, ungkap Supriyatno, ada sejumlah operator sekolah yang menjawab variabel pertanyaan tentang sumber listrik dengan jawaban kosong. Namun, pertanyaan tentang daya diisi. Menjadi lebih aneh ketika ternyata sekolah itu terletak di Jakarta.
Di jenjang SMP, ada operator sekolah yang memasukkan data bahwa ada 21 ruang kelas di sekolahnya yang rusak berat. Setelah kepala sekolahnya dikonfirmasi, diketahui bahwa hal demikian tidak benar. Operator sekolah, katanya, tidak memberitahu pengisian Dapodik kepadanya.
“Jangan sampai terjadi lagi. Di aplikasi Dapodik, ada pakta integritas bahwa kepala sekolah bertanggung jawab penuh terhadap segala isian data baik dari sisi kebenaran, kelengkapan, maupun kemutakhiran data,” ujar Supriyatno. “Jangan biarkan operator mengisi dan mengirim tanpa sepengetahuan kepala sekolah.”
Acara ToT angkatan III berlangsung tiga hari, 30 Maret-1 April 2015. Ini merupakan kelanjutan ToT angkatan I (23-25 Maret 2015) dan II (26-28 Maret 2015) di Hotel Arnava, Bogor, Jawa Barat.
Peserta ToT angkatan III berjumlah 110 operator Dapodik di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Mereka berasal dari lima provinsi yaitu Papua, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.* (Billy Antoro)