Tangerang (Dikdasmen): Selalu ada nilai filosofis di balik sebuah lagu. Pitutur Entik-entik bercerita tentang lima jari tangan yang tidak rukun dan selalu bertengkar. Pertengkaran itu dipicu oleh kecemburuan jari telunjuk dan jari manis yang fisiknya lebih pendek daripada jari tengah. Kemudian jari jempol dan kelingking menasihati kedua saudaranya agar menyudahi pertikaian karena tidak menghasilkan apa-apa.

“Pitutur artinya nasihat dan Enthik-enthik sama dengan lima jari tangan. Filosofinya mengajak kita untuk hidup rukun,” ujar Anienda Kidung Kusumastuti, siswi kelas IX SMP Negeri 4 Pandak, Bantul, D.I. Yogyakarta, di Hotel Gading Serpong, Tangerang, Banten, Rabu, 18 September 2019.

Melalui pementasan musik tradisional itu, Aninda ingin menyampaikan pesan kepada rekan-rekannya setanah air agar selalu bersatu dan melestarikan seni budaya Indonesia.

“Jangan malu dengan budaya sendiri,” jelasnya.

Aninda melihat penampilan kontingen lain lumayan bagus. Namun itu tak menyurutkan harapannya untuk terus optimis akan meraih prestasi pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional XII ini.* (Samsudin)