Dulu, Indriani menyukai tari. Ia kemudian mendalami hobinya dan mengukir prestasi. Saat kelas V SD, ia mengikuti seleksi Lomba Tari pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) VII di daerahnya, namun terhenti di tahap seleksi tingkat kabupaten. Saat kelas VII SMP, ia kembali berjuang di kompetisi yang sama (FLS2N IX) tapi terhenti lagi di seleksi tingkat kabupaten.
Kini, pada FLS2N XI, Indriani tidak lagi tampil di lomba yang sama. Ia beralih mengikuti Lomba Gitar Klasik. Alasannya, ia telah merasa menguasai seni tari dan ingin beralih ke dunia musik. Setahun mendalami alat musik petik, ia kembali mewakili Sulawesi Barat di lomba Gitar Klasik.
Kiprah Indriani didukung penuh kedua orangtuanya. Mereka tahu sang anak multitalenta.
“Kami dari orang tua dan keluarga memotivasi dia untuk bangkit dan tampil secara maksimal,” ucap Amelia Bura, ibu sekaligus pendamping Indriani, di Hotel Cordela, Pangkalpinang, Selasa, 28 Agustus 2018.
Indriani tampil percaya diri di hadapan dewan juri. Ia tahu ini kesempatan emas untuk mengharumkan nama provinsi di kancah nasional.* (Jordy Ramadhan)