Empat Unsur Penting dalam Visi Ditjen Dikdasmen

By: Nov 10, 2015

[caption id="attachment_9366" align="aligncenter" width="300"] Yudistira (kiri) saat menyampaikan paparannya tentang Arah dan Kebijakan Ditjen DIkdasmen Tahun 2015-2019[/caption]

Badung-Bali (Dikdasmen): Visi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu Mewujudkan Insan serta Ekosistem Pendidikan Dasar dan Menengah yang Berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong, memuat empat unsur penting. Demikian salah satu butir paparan Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Yudistira Wahyu Widiasana, saat menjadi nara sumber dalam acara Workshop Bantuan Sosial Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dan Rapat Koordinasi (Rakor) Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, di Mercure Bali Harvestland Kuta Hotel. Saat itu, Yudistira menyampaikan paparan tentang Arah dan Kebijakan Ditjen Dikdasmen Tahun 2015-2019.

Empat unsur penting itu adalah insan, ekosistem, karakter, dan gotong royong. Menurut Yudistira, unsur pertama merupakan aktor pendidkan yang harus berperan dan/atau yang harus diberdayakan. “Mereka adalah siswa, PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan, red), stake holder pendidikan, termasuk kita pengelola dan juga dewan pendidikan,” jelas Yudistira, Senin (9/11/2015).

Unsur kedua adalah ekosistem, yang dalam visi ini mendekati pegertian sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang terdiri dari murid, guru, kepala sekolah, pemerintah dan orang tua serta masyarakat yang saling memengaruhi.

[caption id="attachment_9367" align="alignleft" width="300"] Menyimak[/caption]

“Jadi, bagaimana semua yang terkait itu bisa bersinergi: bagaimana sekolahnya bisa kondusif untuk proses belajar mengajar? bagaimana gurunya kompeten, bagaimana anggarannya mencukupi? Nah ini yang dimaksud ekosistem. Saling terkait,” tambah Yudistira.

Unsur ketiga adalah karakter. Menurut Yudistira, unsur ketiga ini merupakan bagian dari tujuan kinerja ekosistem pendidikan dasar dan menengah. “Semua itu mengarah pada perubahan karakter, jadi empat hal yaitu spiritual, intelektual, sosial dan kinestetik itu bagaimana bisa membentuk seseorang menjadi berkarakter,” tegasnya.

Sementara unsur keempat, yaitu gotong royong merupakan sifat kinerja dari seluruh komponen pendidikan dasar dan menengah. Sehingga pendidikan bukan merupakan tanggung jawab pemerintah, atau sekelompok orang saja. “Tapi bagaimana pendidikan itu bisa menjadi gerakan, sehingga semua orang berkepentingan untuk menyelenggarakan dan/atau mendapatkan pendidikan yang bermutu,” pungkasnya.

Visi Ditjen Dikdasmen di atas, merupakan turunan dari visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu “Mewujudkan Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong.”

Pada kesempatan itu, Yudistira juga menyampaikan beberapa informasi penting seperti Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti yang digagas Mendikbud Anies Baswedan, reorganisasi di tubuh Kemendikbud yang salah satunya adalah penyatuan Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen menjadi Ditjen Dikdasmen, RPJMN Ditjen Dikdasmen Tahun 2015-2019, dan lainnya.*

M. Adib Minanurohim

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2024 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.