Pekanbaru (Dikdasmen): Maria Rejuna Surya, siswi SMAK Giovani Kupang, Nusa Tenggara Timur, merasa gundah. Pasalnya, soal-soal Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMA bidang Ekonomi terbilang sulit. Ia kewalahan mengerjakannya.
“Soal-soal yang telah dikerjakan lumayan sulit,” katanya di ruang Computer Based Test Lancang Kuning Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Riau, Pekanbaru, Selasa, 4 Juli 2017. Meski demikian, ia mengaku tetap bersemangat mengerjakan soal-soal OSN itu sampai selesai. Menurutnya ada beberapa soal saja yang keluar dari materi yang sudah dipelajari secara mandiri maupun dari latihan-latihan yang diberikan guru pembimbing di daerahnya.
Maria menuturkan, satu minggu sebelum berangkat mengikuti OSN di Pekanbaru ini, ia sempat dikarantina terlebih dahulu dan diberikan bekal materi selama lima hari di Hotel Pelangi Kupang. Di sana ia dibimbing oleh guru atau dosen pembimbing dari Universitas Nusa Cendana.
Walaupun demikian ia merasa persiapannya masih terasa kurang karena soal-soal yang baru diselesaikannya lumayan cukup sulit.
Siswi yang bercita-cita ingin menjadi konsultan pajak ini berpendapat bahwa untuk memajukan sains dan meningkatkan daya saing bangsa adalah yang pertama dimulai dari diri sendiri. “Memiliki mental yang kuat, percaya diri bahwa kita bisa bersaing dengan para peserta dari bangsa-bangsa lain, tetap berusaha belajar dengan lebih keras lagi, menambah wawasan ilmu pengetahuan dan yang kedua adalah dukungan dari keluarga, orang tua, guru yang akan memacu kita untuk memberikan hasil yang terbaik,” ujarnya.
Selain itu, Maria juga mengatakan bahwa pelajar harus dapat bermanfaat bagi orang ain. “Sebagai pelajar agar dapat menjadi generasi yang bermanfaat bagi masyarakat kita harus belajar segiat mungkin dan mengembangkan pendidikan karakter disekolah.” *
Juju Surgana