“Kita melakukan swadaya untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak, karena dari Provinsi tidak ada,” ujar guru SD Muhammadiyah Plus Batam ini di sela pembukaan OSN di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Senin, 3 Juli 2017. Tiadanya dukungan Pemda membuatnya semakin terpacu membimbing siswa-siswinya.
Ikhsan mengaku, OSN berdampak besar bagi pembelajaran sains di Kepulauan Riau. Agar siswanya menjadi duta sains dalam ajang OSN, banyak sekolah melakukan bimbingan khusus kepada mereka. Tidak hanya OSN, mereka membimbing siswanya untuk mengikuti olimpiade sains lainnya.
Bagi Ikhsan, guru adalah ujung tombak dalam mengembangkan bakat dan kemampuan siswa. “Dengan membimbing siswa, mereka bisa mengetahui kemampuan dan masa depannya,” imbuhnya.
Sebagai pendamping, Ikhsan pernah membawa satu perunggu saat penyelenggaraan OSN XV di Palembang, Sumatera Selatan, tahun lalu. Tahun ini, ia tidak memasang target muluk-muluk sehingga membebani anak didiknya. “Tidak ada target. Bagaimanapun, mengikuti OSN ini sudah prestasi bagi anak-anak karena ini sudah tingkat nasional,” ujarnya.* (Rizavan Sufitoriki)