[caption id="attachment_7744" align="aligncenter" width="300"] Siswa-siswi SIJB tengah belajar di kelas.[/caption]

Surabaya (Dikdas): Meski usianya belum genap dua tahun, Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) yang resmi berdiri pada 5 Januari 2014 telah mendapatkan apresiasi khusus berupa penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Sekolah yang berdiri di bawah binaan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru ini meraih penghargaan atas inovasi pada kategori pelayanan publik.

Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2015, begitu tajuk penghargaan yang diraih oleh SIJB. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPAN-RB kepada Konsul Fungsi Sosial Budaya KJRI Johor Bahru di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 15 Mei 2015.

Program penghargaan diadakan oleh KemenPAN-RB untuk mendorong instansi melakukan inovasi. Peserta harus lulus sejumlah seleksi yaitu seleksi administrasi (menyeleksi 1.189 inovator menjadi 99 inovator), desk evaluation oleh akademisi dari tujuh universitas (menyeleksi 99 inovator menjadi 50 inovator), presentasi dan wawancara oleh tim independen (menyeleksi 50 inovator menjadi 25 inovator), dan mistery shopping (kunjungan lapangan).

Sekolah yang sebelumnya bernama Sekolah Indonesia Terbuka Johor Bahru ini didirikan dengan tujuan untuk memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia khususnya wilayah Johor. Jumlah warga negara Indonesia usia sekolah di Johor Bahru dapat dikatakan sangat banyak dan sebagian besar memiliki keterbatasan akses untuk mengenyam pendidikan formal di tanah Malaysia. KJRI Johor Bahru berharap SIJB dapat menjadi solusi terhadap masalah keterbatasan pelayanan pendidikan formal anak-anak Indonesia di Malaysia khususnya wilayah Johor.

Hingga saat ini SIJB telah memfasilitasi pendidikan formal untuk tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Selain itu, SIJB pada tahun pelajaran 2014/2015 telah memfasilitasi penyelenggaraan Ujian Paket A dan Paket B.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberikan dukungan pendanaan operasional untuk SIJB melalui Bantuan Dana Rintisan Sekolah Indonesia Luar Negeri. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) Kemdikbud juga telah mengirimkan tiga tenaga pendidik untuk memperkuat pelayanan pendidikan bagi warga negara Indonesia usia sekolah di SIJB. (Rahmadi Diliawan)

Rahmadi Diliawan. Guru Sekolah Indonesia Johor Bahru