[caption id="attachment_7740" align="aligncenter" width="300"] Achmad Jazidie dan Sri Sultan Hamengku Bawono X (Ke-1 dan ke-2 dari kiri) menekan sirene tanda OSN XIV resmi dibuka, Selasa (19/5/2015).[/caption]
Yogyakarta (Dikdas): Prestasi siswa-siswi Indonesia di kompetisi sains internasional memupus anggapan lawas bahwa penguasaan sains pelajar negeri ini rendah. Mereka ibarat emas di tengah loyang. Ingar-bingar suasana dan eforia politik penuh ketidakpastian tak memengaruhi ribuan siswa setanah air menjalani seleksi ketat dari tingkat sekolah hingga provinsi untuk menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN).
“Prestasi mereka adalah hasil proses yang panjang dan berliku. Prestasi itu menyadarkan kita bahwa Indonesia belum habis, masih memberikan masa depan yang lebih baik,” kata Sri Sultan Hamengku Bawono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, saat membuka OSN XIV di Jogja Expo Center, D.I Yogyakarta, Selasa siang, 19 Mei 2015.
Menurut Sri Sultan, siswa-siswi Indonesia membawa empat hal penting di atas bahunya. Pertama, dalam keadaan bangsa diliputi rentetan korupsi dan masalah-masalah pendidikan, hanya anak Indonesia yang layak diapresiasi. “Kedua, kita ternyata memiliki banyak anak cerdas dan jenius,” tegasnya. Mereka patut diteladani selaku benih keunggulan anak bangsa.
Ketiga, dikala banyak anak muda mementingkan gaya hidup, terjerat narkoba, dan ingin jalan pintas, mereka justru memberi harapan masa depan. Keempat, siswa-siswi jenius Indonesia sudah diintip oleh universitas-universitas asing untuk ditawari beasiswa. “Perlu perhatian dan perenungan para pendidik dan pemerintah,” ucap Sri Sultan. Ia berharap segera disusun program pendidikan sains yang dapat diterima oleh setiap siswa.
Sedangkan Achmad Jazidie, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam laporannya menyampaikan, tujuan penyelenggaraan OSN adalah menumbuhkembangkan kecintaan para peserta didik pada ilmu pengetahuan dan teknologi. “Diharapkan penerapannya bermanfaat bagi lingkungan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Acara akbar tahunan ini, lanjut Jazidie, dirancang dalam rangka menyiapkan peserta didik terbaik dan terpilih untuk mengikuti berbagai ajang olimpiade sains murni dan terapan di tingkat internasional.
Ajang OSN XIV akan berlangsung hingga 24 Mei 2015. Partisipan yang meramaikan acara ini berjumlah 2.562 orang, terdiri dari peserta, pendamping, orang tua, guru, dan juri. Mereka akan berlaga pada sejumlah mata lomba seperti IPA, Kebumian, dan Ekonomi.* (Billy Antoro)