Banda Aceh (Dikdasmen): Manifestasi pengalaman batin manusia dalam berbagai bentuk kreativitas atau yang dapat disebut dengan seni, diyakini dapat menguatkan karakter manusia. Karena itu, seni perlu ditumbuhkembangkan pada diri manusia sejak dini untuk memperkuat karakternya.
Pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) XI yang dilaksanakan di dua kota, yaitu Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dan Banda Aceh, Aceh, mulai tanggal 26 Agustus s.d. 1 September 2018, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengangkat tema Menumbuhkembangkan Seni, Menguatkan Karakter.
Tema FLS2N XI tersebut, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, bertujuan memotivasi siswa untuk mencintai seni agar mampu memahami dan mensyukuri segala ciptaan Tuhan, sekaligus mendorong kreativitas mereka di bidang seni.
“Artinya, seni sebagai salah satu kegiatan pendidikan tidak hanya diarahkan untuk menumbuhkembangkan estetika siswa yang mampu memahami dan mensyukuri berbagai bentuk keindahan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi seni juga mampu mendorong sikap kreatif siswa sehingga dapat memperkuat karakter mereka,” ujar Hamid pada saat pembukaan FLS2N di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin, 27 Agustus 2018.
Hamid menambahkan, melalui perhelatan festival dan lomba seni tingkat nasional yang diikuti oleh siswa dari seluruh Indonesia setelah lolos seleksi di tingkat provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berharap peserta FLS2N mampu merawat, melesteraikan dan mengembangkan seni dan budaya Indonesia.
“Apa yang kita tampilkan setiap tahun ini hanya perwakilan dari seni-seni yang dikembangkan di sekolah-sekolah kita. Masih banyak bidang seni lainnya yang perlu kita kembangkan di daerah,” kata Hamid.
Pada kesempatan itu, Hamid juga menegaskan bahwa melestarikan dan merawat budaya Indonesia merupakan kewajiban insan pendidikan.
“Tetapi kita juga tidak lupa untuk mengembangkan seni yang berkembang sekarang ini. Itulah kenapa kalau bapak dan ibu sekalian perhatikan bidang-bidang yang dilombakan itu, ada yang bersifat tradisional tetapi ada juga yang sifatnya modern. Yang tradisional kita lestarikan dan yang modern kita kembangkan,” pungkasnya.*
M. Adib Minanurokhim