Seluruh Stakeholder Literasi Harus Bergerak

By: Jun 1, 2016

[caption id="attachment_10494" align="aligncenter" width="300"] Suasana Diskusi Partisipatif Terpadu dalam Workshop Gerakan Literasi Sekolah Tahun 2016[/caption]

Bandung (Dikdasmen): Khairi Rizal, Wakil Bupati Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang meluangkan waktunya menghadiri Workshop Gerakan Literasi Sekolah Angakatan V di Hotel Majesty, Kota Bandung, mengatakan bahwa Gerakan Literasi Sekolah (GLS) harus digerakkan oleh seluruh stakeholder.

“Gerakan ini tidak bisa dilakukan oleh satu-dua orang, oleh dinas pendidikan saja itu tidak bisa. Harus bersama-sama oleh seluruh stakeholder, baik itu negara, masyarakat (tokoh-tokohnya, red), dan dunia usaha. Mereka harus terlibat semua, dan gerakan ini jangan hanya pencanangan semata, tapi harus implementatif,” tegas Rizal, Senin, 30 Mei 2016. “Pucuk-pucuk pimpinan, baik yang ada di provinsi, kabupaten/kota dan negara ini harus bersatu, menyamakan persepsi dan pemikiran untuk mensukseskan gerakan literasi ini.”

Rizal menambahkan, saat ini, pengetahuan siswa masih rendah, dan belum mengetahui secara utuh kondisi di luar kehidupan belajar-mengajar mereka.

“GLS ini mendorong siswa banyak membaca buku, sehingga wawasan mereka akan bertambah. Kita harapkan mereka bisa lebih mengenal dunia ini; seperti apa sebenarnya, dan bagaimana harus bersikap? Bagaimana bila bertemu dengan orang yang lebih tua? Sehingga sama dengan apa yang disampaikan Mendikbud, bahwa budi pekerti itu akan lebih tertanam di hati mereka,” ujarnya.

[caption id="attachment_10495" align="aligncenter" width="300"] Khairi Rizal, Wakil Bupati Indragiri Hulu, Provinsi Riau.[/caption]

Pada kesempatan itu, Rizal juga berbagi pengalaman kepada seluruh peserta Workshop Gerakan Literasi Sekolah yang berasal dari berbagai daerah. Menurut Rizal, Kabupaten Indragiri Hulu telah mengupayakan beberapa program yang mendukung GLS.

“Pertama, kita telah membenahi infrastruktur sekolah, seperti perpusatakaan dan lainnya. Kita juga sudah menerapkan 15 menit membaca buku non pelajaran untuk seluruh siswa di satuan pendidikan,” ujarnya.

Selain itu, Kabupaten Indragiri Hulu juga telah membangun perpustakaan desa.

“Di setaip kecamatan, kita sudah memiliki pustakaan dan kita namakan perpustakaan desa. Jadi, sasarannya tidak hanya pelajar, tapi juga masyarakat. Meski pada umumnya yang menggunakan adalah pelajar,” kata Rizal.

Selain itu, menurut Rizal, di setiap desa di Kabupaten Indragiri Hulu, juga dibangun pusat informasi masyarakat. Di sana, ada teknologi dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui program pemerintah dan/atau menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Mereka tidak perlu lagi datang ke kantor bupati untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan.

“Harapannya, masyarakat desa itu bisa melek buku juga melek informasi. Mereka bisa mengembangkan TIK yang ada dengan cerdas,” tegasnya.*

M. Adib Minanurokhim

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.