Berlangsung tiga hari yaitu 19-21 Agustus 2014, tahun ini tema yang diangkat bertajuk ‘Gelora Sang Juara Meraih Bintang’. Tema tersbeut dipilih untuk menanamkan pemahaman pada semua anak Indonesia di Sabah bahwa mereka adalah para juara yang siap berlomba untuk menjadi yang terbaik di APKRES 2014 ini.
Pembukaan APKRES 2014 diadakan di Gedung Auditorium Yayasan Sabah pada Selasa, 19 Agustus 2014. Acara dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan di antaranya Fauzi Eko Nugroho (Acting Konsul Jenderal RI untuk Sabah di Kota Kinabalu), Ema Noviana (Kanselerai KJRI Kota Kinabalu), Dian Nirmalasari (Konsul Fungsi Imigrasi KJRI Kota Kinabalu), Andhika Bambang Supeno (Konsul Fungsi Sosial Budaya KJRI Kota Kinabalu), Juandanilsyah (Kasi Kurikulum Subdit Pembelajaran Direktorat Pembinaan SMP Kemdikbud), Ali Majid Taba (Jabatan Pendidikan Negeri Sabah Sektor Pendidikan Swasta), Judin Bin Diana (Guru Besar SK Melawa), dan Tarsiah Taman (CEO KKIP Sdn. Bhd.).
Hadirin disuguhi sejumlah penampilan istimewa oleh siswa-siswi SIKK yang telah meraih penghargaan di tingkat Internasional. Penampilan pertama adalah Tari Bara oleh siswa-siswi asuhan Dwi Kristiyanto dan Sri Ningsih. Tari ini meraih medali emas pada Sabah International Folklore Festival (SIFF) 2014.
Acara dilanjutkan dengan defile kontingen 28 Community Learning Center (CLC) yang diiringi alunan lagu oleh Juara I lomba menyanyi Sekolah Indonesia Luar Negeri (11 Negara) yaitu Maria Aviana dan Nirwana asuhan Shelya Widya dan Rahmadi Diliawan. Pada defile ini, Kepala SIKK Dadang Hermawan menyerahkan satu paket sertifikat peserta kepada setiap kontingen sebagai tanda keikutsertaan pada APKRES 2014. Acara dilanjutkan dengan penyerahan piala bergilir oleh CLC Borneo Samudera yang pada APKRES 2013 meraih predikat juara umum.
Dalam laporannya, Wangsa, Ketua Panitia, mengatakan bahwa APKRES 2014 merupakan bentuk kepedulian pemerintah Indonesia pada anak-anak Indonesia di Sabah. Perhatian tersebut disambut KJRI Kota Kinabalu dan SIKK dengan menyelenggarakan APKRES. “Alhamdulillah, KJRI Kota Kinabalu dan SIKK telah mengadakan APKRES selama empat tahun berturut-turut,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Juandanilsyah mengungkapkan kekagumannya pada prestasi yang diraih oleh anak-anak Indonesia di Sabah. “Penampilan begitu luar biasa telah ditampilkan oleh anak-anak Indonesia pada pembukaan APKRES ini. Hal ini membuktikan bahwa anak Indonesia di Sabah memiliki kemauan luar biasa untuk terus berusaha meraih prestasi gemilang,” ujarnya.
Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Fauzi Eko Nugroho. Acara ditutup dengan pembacaan doa disusul hiburan seni oleh siswa-siswi SIKK berupa tarian asuhan Dwi Kristiyanto dan Angklung asuhan Rahmadi Diliawan.
Terdapat 10 cabang lomba yang dipertandingkan dalam APKRES 2014, yaitu Menyanyi, Menari, Story Telling, Pidato Bahasa Indonesia, Cerdas Cermat, Keterampilan, Bulutangkis, Tenis Meja, Aerobik, dan Melukis Batik. Sedangkan pesertanya berasal dari 27 CLC yang tersebar di berbagai pelosok Sabah, yaitu Pedalaman, Pantai Barat, Sandakan, Tawau, Kinabatangan, dan Lahad Datu. Ke-27 CLC itu yaitu CLC Kota Kinabalu, CLC Keningau, CLC Nabawan, CLC Ribu Bonus, CLC Gamore, CLC Bombalai, CLC Sapi 2, CLC Terusan 2, CLC Pamol, CLC Prolific, CLC Genting Mewah, CLC Pontian Hilco, CLC Menanggol
CLC Merotai, CLC Suan Lamba, CLC Melangking, CLC Pontian Fico, CLC Ladang Syarimo, CLC Litang, CLC Permodalan, CLC Tomanggong, CLC Borneo Samudera, CLC Sabah Mas, CLC Baturong, CLC Mostyn, CLC Jeleta Bumi, dan CLC Sungai Balung. * (Rahmadi Diliawan)