Sekadau (Dikdasmen): Gema Gerakan Literasi Sekolah terus berkumandang di berbagai penjuru tanah air. Kali ini berasal dari Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Bertempat di ruang serbaguna Kantor Bupati Sekadau, Kamis, 2 Juni 2016, diluncurkan program Gerakan Literasi Sekolah.

Acara peluncuran GLS ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten I Bidang Administrasi dan Pemerintahan Adrianto Gondo Kesumo, mewakili Bupati Sekadau yang berhalangan hadir. Acara yang dipelopori oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Sekadau ini dihadiri oleh Kepala SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, Pengawas Sekolah, UPT Dinas tingkat Kecamatan, dan Ketua PKBM se-Kabupaten Sekadau.

Menurut Djemain Burhan, Kepala Dindikpora, acara sosialisasi GLS dimulai pukul 09.00 – 12.00. Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran program GLS. Dalam acara itu disosialisasikan Surat Edaran Bupati dan Surat Edaran Kepala Dinas Dikpora terkait GLS, di antaranya kegiatan 15 menit membaca buku nonteks pelajaran sebelum jam pelajaran dimulai dan membuat sudut baca di sekolah.

“Nanti juga akan dibentuk relawan yang melaporkan kegiatan di sekolah,” kata Djemain melalui sambungan telepon, Jumat, 3 Juni 2016. Relawan inilah yang akan memantau perkembangan dan memimbing pelaksanaan GLS di sekolah.

Terkait literasi, tambah Djemain, kendala yang masih dihadapi Pemkab Sekadau adalah pengadaan buku. Perpustakaan sekolah masih kekurangan buku. Rencananya, guru dan orang tua akan diimbau untuk menghibahkan bukunya yang sudah tidak dibaca untuk keperluan sekolah. “Diharapkan Pusat juga membantu pengadaan buku,” ucapnya.

Yang unik dari acara peluncuran GLS adalah mengenai pendanaan. Dinas Pendidikan, ungkap Djemain, tak mengeluarkan dana sepeserpun. Sebab dana sosialisasi GLS tak dianggarkan sebelumnya. “Dana dari sponsor dan CSR,” ucapnya. Anggaran pengeluaran kegiatan antara lain untuk makan siang, kaus, dan snack.

Acara bertambah meriah dengan penampilan siswa SD dan SMP. Mereka membacakan sinopsis buku cerita legenda dan menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut.* (Billy Antoro)