Yogyakarta (Dikdasmen): Bukan rahasia bahwa menjadi atlet tak hanya mengutamakan kekuatan fisik, namun juga kekuatan mental dan kecerdasan intelektual. Hal ini nampak diterapkan dengan baik oleh R. R. Anggi Adistiani Pribadi, siswi kelas XI SMAN 9 Kendari, saat bertanding dalam cabang olahraga pencak silat jenjang SMA dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) XI.
Pada saat pertandingan memasuki babak pertama, Anggi sudah unggul melalui beberapa tendangan yang telak ke arah pesilat dari Jambi. Namun demikian, ia mengaku mengalami kesulitan. “Saya tidak bisa melakukan bantingan karena lawan saya lebih berat,” ujarnya di GOR Universitas Negeri Yoggyakarta, Selasa, 18 Agustus 2018.
Menyadari kesulitan itu, duta Provinsi Sulawesi Tengah ini mengubah strategi. Ia tak lagi melakukan bantingan, namun mengandalkan tendangan T atau tendangan menyamping. “Karena postur tubuh saya dan dia sama-sama pendek, sehingga ada beberapa kombinasi pukulan yang dapat saya gunakan untuk menyerang pesilat dari Jambi,” ungkapnya.
Strategi itu, ternyata mujarab. Pada babak kedua, dara kelahiran Palu, 5 Mei 2001 ini dapat lebih leluasa bermain dan meningkatkan agresifitasnya. “Akhirnya saya menang dengan skor 4-1,” ujarnya puas.
Kemenangan tersebut, tambah Anggi, juga berkat doa dan dukungan dari kedua orangtuanya.
Pada O2SN XI ini, Anggi menetapkan target masuk 5 besar. “Kalau bisa ke tingkat Internasional, InsyaAllah,” ujar dara yang bercita-cita menjadi atlet pencak silat nasional ini.*
Suleman Abdulrahman