“Bahkan sumber daya alam yang melimpah seringkali memanjakan dan membuat kita malas. Melemahkan daya juang, membuat kita lengah, dan tidak mendorong kita semua berinovasi dan berkreativitas,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa sore, 6 Februari 2018. Menurutnya, yang memajukan sebuah negara adalah sumber daya manusianya (SDM).
Selain SDM, faktor lain yang memajukan suatu bangsa adalah stabilitas sosial dan politik, manajemen pemerintahan dan kepemimpinannya, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kreativitas dan inovasi. Negara yang memenangkan persaingan, tambah Joko Widodo, adalah negara yang memenangkan kompetisi pada titik-titik tersebut.
Pendidikan memegang peranan penting dalam menyokong semua hal itu. Pendidikan membentuk watak pembelajar, mengajarkan daya juang, kejujuran, kebersamaan, kesantunan, nilai-nilai dan budi pekerti kepada peserta didik. “Itulah modal kita sebagai bangsa besar yang mampu memecahkan masalah-masalah di masyarakat, daerah, dan kita semua,” ucapnya.
Sementara dalam laporannya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, RNPK merupakan forum strategis untuk menyinergikan implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya pelaksanaan urusan pendidikan yang terbagi menjadi urusan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
“RNPK diharapkan dapat menghasilkan komitmen dan program percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan tahun 2018,” ujarnya. “Pendidikan dan Kebudayaan yang berkualitas merupakan jalan untuk mewujudkan rakyat yang sejahtera, maju, dan berkebudayaan.
Usai meresmikan acara di Gedung Garuda, Joko Widodo mengunjungi stan pameran pendidikan dan kebudayaan. Hadir mendampingi Presiden yaitu Menko PMK Puan Maharani, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.* (Billy Antoro)