[caption id="attachment_8646" align="aligncenter" width="300"] Tursilowanto Haryogi[/caption]
Depok (Dikdasmen): Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memberi perhatian yang baik dalam penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah di Kota Wali itu. Bupati dan Wakil Bupati tak sungkan turun langsung ke sekolah untuk memantau pembinaan UKS.
“Tujuan kami tidak semata lomba, tapi bagaimana melembagakan dan memasyarakatkan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat umum,” jelas Tursilowanto Haryogi, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Gresik, Jawa Timur, usai memaparkan kiprah Pemkab Gresik di hadapan peserta Penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Senin malam, 17 Agustus 2015.
Menurut Tursilowanto, Pemkab Gresik menaruh perhatian besar pada penanaman nilai-nilai perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) di sekolah, terutama di lingkungan Taman Kanak-kanak. Sebab, penanaman nilai-nilai baik akan memiliki efek jangka panjang jika dimulai dari anak-anak usia dini.
Selain rutin menyambangi sekolah, Bupati Gresik juga mengeluarkan Peraturan Bupati yang mewajibkan tiap sekolah memiliki sekretariat tetap tim pelaksana UKS. Keberadaan tim pelaksana ini dianggap penting sebagai lokomotif yang menggerakkan UKS di sekolah masing-masing.
Tekad dan komitmen lain yang diwujudkan oleh Pemkab adalah pelibatan perusahaan-perusahaan baik skala besar maupun kecil di Gresik untuk turut berkontribusi mendukung UKS. Pemerintah memfasilitasi perusahaan dan sekolah dalam pengembangan sarana-prasarana di sekolah yang bermuara pada peningkatan UKS. Bantuan oleh perusahaan, menurut Tursilowanto, tak mesti berupa dana. Bisa berupa barang dan pembangunan sarana seperti memperbaiki saluran air, green house, dan lantai sekolah.
Tentu saja, tambahnya, ada insentif yang diberikan Pemda kepada perusahaan yang turut membina UKS di sekolah. “Kemudahan perizinan dan insentif pajak saya kira sudah menjadi kewajiban Pemda agar investasi daerah berkembang,” ungkap Tursilowanto. Ia kemudian menyebutkan sebuah perusahaan besar yang berkontribusi dalam pengembangan UKS dengan membangun rumah sehat. Kontribusi itu secara teknis dikawal oleh Dinas Pekerjaan Umum.
Hal yang patut dicontoh adalah imbauan Bupati kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendapatan Daerah agar tidak memasang iklan rokok di seluruh tiang penerangan jalan umum. Sebaliknya, di tiang-tiang itu dipasang slogan yang terkait dengan bebas narkoba dan anti merokok.
Tiap tahun, Tursilowanto melanjutkan, anggaran untuk mendukung kegiatan UKS yang dikumpulkan dari unsur swasta dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) cukup besar, yaitu mencapai Rp 5 miliar –Rp 10 miliar.
Ia pun tak menampik adanya sejumlah kendala yang menghadang berbagai program peningkatan UKS. Namun dengan semangat kebersamaan, berbagai kendala dapat diatasi. Caranya, Bupati dan Wakil Bupati bersama unsur Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) datang langsung ke sekolah. “Saya yakin, program seberat apapun, kalau dihadapi dengan kebersamaan dan kesadaran masing-masing sesuai tanggung jawabnya, insya Allah kendala sesulit apapun selesai,” tegasnya.
Sementara Tuntia, Kepala TK Negeri Pembina Kabupaten Gresik yang menjadi Juara I LSS kategori Kinerja Terbaik (Best Performance), menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Gresik. Ia bersyukur memiliki Bupati yang memberi perhatian besar dalam pengembangan UKS.
Di sekolah, Tuntia melakukan pengenalan dan pembiasaan terkait pengelolaan lingkungan kepada peserta didik, seperti pengenalan sampah basah dan kering, buang sampah di tempatnya, dan cuci tangan sebelum makan dan setelah bermain.
“Kelebihan TK kami, karena anak-anak tidak bisa kerja sendiri, kami bentuk pokja-pokja, paguyuban ibu-ibu,” jelasnya. Sambil menunggu putra-putri mereka di sekolah, orangtua diajak untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan sekolah. “Orangtua dilibatkan juga. Mereka merasa ikut miliki. Apa yang saya terapkan di sekolah bisa diterapkan di rumah.” * (Billy Antoro)