Mataram (Dikdas): Pantai Kuta lombok tak hanya menjadi surga bagi wisatawan karena keindahan alamnya. Lebih dari itu, pantai ini juga menjadi laboratioum alami untuk para pengkaji ilmu bumi. Tak heran dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) XIII tahun 2014 ini pantai Kuta menjadi lokasi ujian praktek bidang kebumian jenjang SMA.
Materi yang dilombakan dalam praktek itu sendiri ada dua cabang, yaitu Oceanografi dan Geologi. Oceanografi merupakan aspek kemampuan peserta yang dilombakan, dan meliputi masalah angin terhadap gelombang, menghitung angin yang membangkitkan gelombang dan sendimen akibat gelombang. Geologi yang difokuskan adalah sedimen. Bahan yang dikaji dalam oceanografi dan geologi ini terhampar sepanjang pantai, sehingga secara teknis lomba tidak perlu pindah lokasi.
“Di depan sini ada terumbu karang yang panjang sekali, yang kalo kita lihat ada yang gelap dan ada yang terang. Kemudian ada juga pecah gelombang. Jadi bisa terlihat proses interaksi antara hidrosfir, atmosfir karena angin dan air laut maka membentuk gelombang dengan jelas,” ungkap Warsito Atmojo, salah satu Juri bidang kebumian di sela-sela kesibukannya mengawasi berlangsungnya lomba di Pantai Kuta Lombok, Kamis (4/9/2014).
“Maka dari sini dapat kita aplikasikan dari teori yang sudah ada. Dan teorinya itu kan fisika, gaya gesekan angin terhadap air membentuk gelombang. Anak-anak SMA kan sudah diajari itu. Jadi kita tahu angin akan membentuk gelombang. Gelombang itu akan membawa sedimen laut ke pantai. Kemudian di pantai ini kita akan deskripsi sedimen apa saja yang terdapat,” tambahnya.
Memang ombak, buliran pasir merica, kontur bebatuan dan trumbuk karang yang eksotis tidak hanya dimanfaatkan wisatawan. Kondisi pantai Kuta lombok juga cukup memikat bagi orang yang menggeluti bidang kebumian.
“Selain untuk pariwiasata, dapat juga dimanfaatkan sebagai wisata keilmuan,” tutupnya.*
Baydhowi