Solopos.com, SOLO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menilai pelaksanaan ujian nasional (UN) dengan komputer atau computer based test (CBT) yang dimulai tahun ini lebih terjaga integritasnya.
Anies menjelaskan, setiap masuk satu server, soal UN bisa mencapai ratusan soal. Sementara yang diujikan kepada peserta ujian hanya 50 soal dan random.
“Sehingga soal pada satu komputer dengan komputer yang lainnya tidak sama. Ke depan, kita menuju kearah itu,” tambahnya ketika ditemui wartawan selepas melakukan inspeksi mendadak (sidak) persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 di SMP Negeri 10 Solo, Senin (4/5/2015).
Anies mengatakan pelaksanaan UN dengan memakai kertas berarti harus dilaksanakan di semua tempat dan di jam yang sama. Sedangkan kalau memakai komputer, tidak harus di jam yang sama, sehingga integritasnya lebih terjaga.
Sebab tiap-tiap komputer, akan muncul soal-soal ujian yang berbeda.
“Sehingga jangan sampai keliru, seperti yang menyebutkan UN dengan komputer ada kebocoran. Anggapan itu justru terbalik. Justru pemakaian kertas itu memunculkan kebocoran,” tambahnya.
Anies menyebutkan pada Senin ini ada 3,9 juta anak mengikuti UN jenjang SMP. Dari hasil peninjauan persiapan pelaksanaan tidak ada keterlambatan, bahkan lancar.
“Tidak ada permasalahan persiapan pelaksanaan serta bahan telah sampai on time. Termasuk kendala alam tertangani. Seperti misalnya juga yang terjadi di Pekalongan, sudah tertangani dengan baik,” papar dia.
Repro: solopos.com