[caption id="attachment_8602" align="aligncenter" width="300"] Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad[/caption]
Depok (Dikdasmen): Tujuan pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat (LSS) adalah untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam diri siswa. Tak hanya siswa, LSS juga mendorong semua komponen sekolah baik guru maupun kepala sekolah agar bisa melakukan perilaku hidup sehat dan bersih di sekolah.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad saat menyampaikan sambutan pada pembukaan acara Penganugerahan Pemenang LSS Tingkat Nasional Tahun 2015 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Ahad malam, 16 Agustus 2015. Acara dihadiri pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan peserta LSS.
[caption id="attachment_8603" align="aligncenter" width="300"] Hamid Muhammad berfoto dengan Pemenang LSS Kategori Kinerja Terbaik didampingi Sesditjen Dikdasmen Thamrin Kasman[/caption]
Menurut Hamid, dengan jumlah sekolah yang mencapai ratusan ribu, jika LSS dijadikan sebagai wahana sosialisasi dan mendesiminasikan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, dampaknya akan sangat luar biasa. “Saya sangat bangga kepada sekolah yang selalu mempraktikkan perilaku sehat dan bersih ini di antara anak-anak kita dan ada sebagian sekolah yang secara konsisten melakukan hal ini,” katanya.
Melalui LSS, tambah Hamid, diharapkan sekolah dijadikan institusi yang memberi contoh budaya sehat dan bersih. Tantangan ke depannya adalah bagaimana membuat seluruh sekolah di negeri ini menyadari pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. “Kita berharap nanti ada mekanisme baru agar semua sekolah di seluruh Indonesia bisa menyadari dan memahami betul pentingnya hidup bersih dan sehat,” tegasnya.
Dalam laporannya, Sekretaris Ditjen Dikdasmen Thamrin Kasman mengatakan bahwa penilaian terhadap peserta LSS tingkat nasional dilakukan melalui kerja sama tim yang terdiri dari Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, dan Kemendagri. Penilaian menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud.
[caption id="attachment_8604" align="aligncenter" width="300"] Hamid Muhamamd berfoto bersama Pemenang LSS Kategori Pencapaian Terbaik didampingi Sesditjen Dikdasmen Thamrin Kasman.[/caption]
“Dari hasil penilaian terdapat 24 sekolah sebagai Pemenang LSS dengan dua kategori dari 16 provinsi. Kategori Sekolah atau Madsarasah dengan Kinerja Terbaik (Best Performance) dan Pencapaian Terbaik (Best Achievement),” jelas Thamrin.
Para pemenang LSS tingkat nasional merupakan sekolah yang menjuarai LSS tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi (lihat Pemenang LSS 2015). Penganugerahan dilakukan untuk memberikan penghargaan dan piala kepada para pemenang. Selain mengikuti malam penganugerahan, para peserta akan menjalani serangkaian acara yaitu mengikuti upacara detik-detik Proklamasi di Istana Negara, pada Senin, 17 Agustus 2015. Kemudian, Selasa, 18 Agustus 2015, peserta beraudiensi dengan Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.* (Billy Antoro)