[caption id="attachment_11332" align="aligncenter" width="300"] Hardadi dan anak didiknya[/caption]
Manado (Dikdasmen): Keterlambatan informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi membuat Hardadi, pelatih lomba Pidato Bahasa Indonesia tingkat SD asal Papua Barat, merasa tergesa-gesa. Judul dan kriteria penilaian belum didapatnya padahal hari keberangkatan menuju Manado, Sulawesi Utara, lokasi pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, sudah dekat.
Keterlambatan informasi ini berimbas pada penampilan anak didiknya. Kurangnya persiapan memaksa anak didiknya harus puas tampil hanya sampai babak penyisihan. “Tahun depan akan menampilkan yang terbaik untuk Papua Barat,” katanya di Hotel Travelo, Manado, Selasa, 30 Agustus 2016.Namun Hardadi tak ingin berkecil hati. Ia terus mendukung sportivitas pelaksanaan FLS2N yang memang ditujukan untuk mencari bibit-bibit unggul dalam setiap kompetisi. Ia sendiri menilai lomba pidato berdampak positif terhadap karakter peserta didik.
“Bagaimana membentuk karakter seorang pemimpin yang tangguh di kemudian hari,” jelasnya.
Hardadi bersyukur bisa bertemu dengan pelatih-pelatih lain dari berbagai daerah. Demikian pula dengan anak didiknya. Dengan begitu, mereka bisa saling mengenal dan berbaur bersama.* (Samsudin)