[caption id="attachment_11252" align="aligncenter" width="300"] Imtiyas Khoirun Nusa[/caption]

Manado (Dikdasmen): Perjuangan peserta asal Sumatera Selatan ini tidaklah mudah. Informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Pembinaan SD tidak sinkron. Dinas Pendidikan Provinsi menginformasikan bahwa lomba Seni Baca Al-Qur’an di bidang tilawah. Namun, ternyata, Direktorat memberi tahu bahwa lomba Seni Baca Al-Qur’an di bidang tartil. Perubahan ini terjadi saat pertemuan teknis (technical meeting) dan mereka datang terlambat.

“Jadi kami terlambat juga untuk mempersiapkan materi perlombaan,” ujar Imtiyas Khoirun Nusa, siswi kelas VI SD Negeri 188 Kota Palembang, Sumatera Selatan, peserta lomba Baca Al-Qur’an pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional tingkat SD di Manado Quality Hotel, Rabu, 31 Agustus 2016.

Namun Ica, panggilan akrab Imtiyas, terus maju. Rabu pagi ia mendapat giliran membaca surat Al-A’raf ayat 158. Setelah babak penyisihan selesai, para juri berkumpul untuk menentukan peserta yang maju ke babak 15 besar. Dengan hati yang gelisah dan harap-harap cemas, ia menunggu hasil pengumuman dari juri. “Alhamdulillah, masuk 15 besar,” kenangnya dengan nada gembira.

Di babak final, Ica membaca surat Al-Baqarah ayat 40. Kesempatan itu ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjukkan kemampuan terbaik. Kepada teman-temannya di seluruh Indonesia ia berpesan, “Ayo menyenangi membaca Al-Qur’an!”*(Ngadirun)