[caption id="attachment_11259" align="aligncenter" width="300"] Desiyana (kiri) dan M.Thio Redho Ma’ud Sutrijanto[/caption]
Manado (Dikdasmen): Menjadi peserta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) memberi pengalaman yang luar biasa bagi siswa. Tak semua siswa bisa mengikuti ajang bergengsi tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini. Pengalaman yang didapat selama pelaksanaan FLS2N dapat dimanfaatkan siswa untuk bekal hidupnya.
“Mereka terlatih percaya diri, bisa berbicara atau berorasi di depan orang banyak untuk meyakinkan orang lain. Ke depan, jika anak itu terjun ke dunia politik, sudah mempunyai dasar pengalaman yang luar biasa,” ujar Desiyana, pendamping siswa dari Kota Bengkulu, di Hotel Travello Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 31 Agustus 2016. Di Manado, Desiyana mendampingi M.Thio Redho Ma’ud Sutrijanto, siswa SD Negeri 02 Kota Bengkulu, Bengkulu, peserta lomba Pidato Bahasa Indonesia.
Seleksi yang dijalani anak didiknya, lanjut Desiyana, juga cukup ketat. Seleksi dimulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi.
“Seleksi sudah beberapa tahap, mungkin sudah cukup matang,” ujarnya ihwal persiapan Thio. Tinggal ia memberi tahu Thio strategi mencari poin saat tampil berpidato.
“Harus ada penekanan intonasi lebih pada waktu berpidato. Ekspresinya juga harus mendukung isi pidato itu,” tegasnya.* (Samsudin)