“Kreativitas peserta lebih bagus di 4 atau 3 tahun kebelakang. Tahun ini agak sedikit menurun grafiknya,” ujar Ludy. Hal berbeda dialami peserta yang sudah pernah berlaga di ajang FLS2N sebelumnya.
Menurut jebolan S-2 Seni Urban Industri Seni dan Budaya ini, dari tahun ke tahun ia selalu membuat karya untuk dapat berkolaborasi dengan peserta yang masuk ke tahap 12 besar. Hal ini di lakukan sebagai apresiasi bagi seluruh peserta yang sudah datang dan berpartisipasi dalam festival ini. Menurutnya, semua peserta adalah juara.
“Kita sepakat, kita tidak bisa samakan anak ABK dengan yang normal umumnya. Mereka sudah berlatih sampai sini, buat kami, itu sebenarnya penghargaan yang luar biasa,” kata Ludy.* (Rizal Amsar)