Konjen RI Resmikan Program SMA Virtual Pertama di Malaysia

By: Agt 4, 2020

 

Rangkaian kegiatan peresmian program SMA virtual pertama di Malaysia diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh semua peserta secara daring dengan platform aplikasi Zoom Meeting. Dalam kegiatan ini hadir Kepala Perwakilan RI Kota Kinabalu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Deputi Direktur Administrasi Seamolec, Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Kota Kinabalu, dan Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), guru dan staff SIKK, serta peserta didik program SMA Virtual SIKK.

Kepala SIKK Dadang Hermawa dalam laporannya menyampaikan bahwa latar belakang diluncurkannya program SMA Virtual tersebut sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” dan sesuai UU Sisdiknas Tahun 2003 yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan”. Selain itu, beberapa tahun terakhir masih terlihat adanya lulusan Community Learning Center (CLC) jenjang SMP yang sebagian besar dari ladang-ladang sawit tidak bisa tertampung baik di SIKK maupun dikirim ke Indonesia melalui jalur beasiswa. Berdasarkan keprihatinan tersebut, SIKK berupaya untuk memperluas akses dan layanan pendidikan di tengah wabah Covid-19 ini dengan dukungan platform Learning Management System (LMS) sehingga SMA Virtual ini dapat terealisasi pada tahun pelajaran 2020/2021 melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). SMA Virtual SIKK bertujuan memperluas akses layanan pendidikan bagi warga negara Indonesia yang tidak terjangkau oleh pendidikan regular baik SIKK maupun melanjutkan ke Indonesia dan meningkatkan mutu layanan pendidikan dengan ditunjang sarana prasarana dan teknologi yang lebih baik.

Deputi Direktur Administrasi Seamolec Yudistira Wahyu Widiasana menyambut baik peresmian SMA Virtual.Menurutnya, Seamolec dapat membantu memperluas akses dan layanan pendidikan untuk SMA bagi peserta didik di wilayah Sabah, Sarawak, dan sekitarnya, juga secara khusus siap mendukung dan mendampingi proses pembelajaran melalui SMA Virtual. Hal yang menarik dan menjadi perhatian bagi Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, sekarang  akan mengoordinasikan SILN dan menginventarisasi kebutuhan PJJ di SILN. Selain memperluas akses, SMA Virtual ini juga perlu memperhatikan kualitas dengan cara berkolaborasi dengan Biotrop (Biologi Tropikal) yang telah menguji penelitiannya di SILN Bangkok, Qitep Science, Qitep Language, dan Qitep Mathematics. Yudistira mengatakan SMA Virtual bukanlah memindahkan pembelajaran dalam kelas ke pembelajaran digital. Pengembangan pembelajaran dimulai dari perangkat pembelajaran (RPP) yang berbeda dengan reguler. Selain itu guru perlu meningkatkan konten pembelajaran berupa video, audio, dan konten digital lainnya termasuk animasi sederhana, audio, realitik, dan komik sebagai media pembelajaran agar tidak bosan.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Mokh. Farid Ma’ruf dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam peresmian SMA Virtual SIKK. Ia juga menegaskan bahwa semua orang harus mengubah mindset karena di media sosial banyak sekali infografis yang menampilkan suatu peristiwa atau masalah yang mudah untuk dipahami. Hal seperti ini yang perlu diterapkan ketika membuat materi pembelajaran, seperti infografis/animasi sehingga peserta didik 70-80% bisa paham dan lebih mudah mengarahkan pemahamannya. Menurutnya, karakteristik peserta didik di Den Haag dan Malaysia berbeda. Di Malaysia, kebutuhan internet dan komputer masih terbatas, termasuk di Kuala Lumpur yang masih belum memiliki izin seperti di CLC, maka PJJ ini akan sangat bermanfaat jika dikembangkan juga di Kuala Lumpur. Di akhir sambutan, ia menyampaikan selamat kepada SIKK yang telah mengawali program PJJ di Malaysia.

Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu Krishna Djelani meresmikan SMA Virtual PJJ SIKK. Dalam sambutannya, ia berpesan bahwa SMA Virtual ini merupakan terobosan baru dalam hadirnya pemerintah RI untuk menjalankan amanah konstitusi mencerdaskan generasi muda Indonesia yang selama ini diimplementasikan melalui satuan pendidikan SIKK dan CLC. Konjen RI juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan PJJ di Sabah masih menghadapi tantangan di antaranya keterbatasan CLC di Sabah mengakses jaringan internet dan strategi SMA Virtual dalam menarik minat anak-anak yang lulus SMP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Disampaikan pula, KJRI Kota Kinabalu terus mendukung dan siap memfasilitasi layanan pendidikan bagi anak PMI di Sabah termasuk PJJ. Dalam kesempatan tersebut, Konjen RI Kota Kinabalu mengapresiasi perhatian Kemendikbud RI, Atdikbud KBRI KL dan SEAMOLEC yang memberikan dukungan sistem PJJ sehingga program ini dapat resmi dijalankan. Secara simbolis, Konjen RI menekan mouse seremoni pembukaan dan peresmian SMA Virtual SIKK serta penyerahan potongan tumpeng kepada Kepala SIKK.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran profil peserta didik SMA Virtual dan penampilan pembacaan puisi oleh Kurnia Kamaria dari CLC Cerdas dengan judul Harapan Aku Terhadap Anak-Anak Indonesia, disambung dengan tanya-jawab dengan Konjen RI dan Kepala SIKK. Tampak antusias peserta didik saat tanya-jawab di antaranya Nurul Alfira dari Ladang Lumadan Beaufort, Silvia Lingga Sari dari CLC Sabahmas, dan Asikin dari CLC Ladang Kalabakan, Tawau. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.

Menurut catatan SIKK, di tahun ajaran 2019/2020 lulusan SMP SIKK dan CLC berjumlah 1.261 siswa. Dari data tersebut, 163 siswa melanjutkan SMA di SIKK, 500 siswa akan mengikuti beasiswa repatriasi ADEM, 94 siswa melanjutkan pendidikan melalui beasiswa Yayasan dan 38 beasiswa mandiri. Sementara itu, sebanyak 466 anak belum mendapat pendidikan jenjang SMA, 66 anak telah mendaftarkan diri melalui PJJ SMA virtual ini sehingga masih terdapat 400 anak PMI lulusan SMP yang perlu mendapat perhatian untuk didorong melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu merupakan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang berlokasi di Sabah, Malaysia, tepatnya di Kota Kinabalu. Banyaknya anak Buruh Migran Indonesia (BMI) yang tersebar di wilayah Sabah dan Sarawak menjadi cikal bakal berdirinya program CLC yang merupakan hasil perundingan Government to Government antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Malaysia. CLC memberikan layanan pendidikan jenjang SD dan SMP bagi anak-anak BMI yang bekerja di ladang dan nonladang di wilayah Sabah dan Sarawak. Setelah berjalan sekitar 10 tahun, layanan pendidikan di CLC relatif berjalan dengan baik di bawah Sekolah Indonesia Kota Kinabalu sebagai sekolah induk dengan dibantu keterlibatan guru bina yang dikirim dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud RI dan Guru Pamong yang tersebar di setiap CLC.* (Humas SIKK)

Dokumen: Foto-foto 

 

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2024 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.