“Saat tampil harus mempunyai keyakinan dan strategi, harus penuh konsentrasi menampilkan yang terbaik,” ucapnya di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Sulawesi Utara, Senin, 29 Agustus 2016.
Anita juga tak lupa berdoa sebelum tampil. Dalam dirinya tertanam keyakinan bahwa tiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda. Yang membedakan adalah saat penampilan di atas pentas. “Anak-anak Kalimantan Utara juga mempunyai budaya baik. Saya mencoba memperlihatkannya lewat FLS2N di Kota Manado ini,” kata siswi kelas V SD 012 Tanjung Selo, Kalimantan Utara, ini.
Sementara Emy Edowar, pendamping Anita, menandang lomba Tari Kreasi juga mampu mengubah karakter sang penari. “Bisa membuat siswa responsif terhadap lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Emy berharap penyelenggaraan FLS2N terus berlangsung. Kehadiran Kalimantan Utara sebagai provinsi termuda di ajang tahunan bergengsi ini, tambahnya, merupakan suatu kehormatan tersendiri.”* (Samsudin)