Dampak Baik Musik Klasik

By: Sep 1, 2016

[caption id="attachment_11236" align="aligncenter" width="300"] Muhammad Bagus Maulana[/caption]

Manado (Dikdasmen): Jantung Muhammad Bagus Maulana berdegup kencang. Tangannya berair. Tadi, sebelum tampil di hadapan dewan juri lomba Piano Klasik tingkat SMK, ia pergi ke toilet dan mengelap tangannya yang basah dengan tisu. Seorang kawan memberinya bedak. Rasa grogi telah menguasai dirinya. Ia segera mengingat nasihat guru pembimbingnya agar tenang dan santai.

Tangan Bagus mulai menari di atas tuts piano. Merangkai lagu klasik Sonatina yang riang. Penonton hening. Alunan lagu terdengar indah dan bersemangat.

Bagus adalah siswa SMK Negeri 1 Batam, Kepulauan Riau. Sekolah ini tak memiliki jurusan musik. Ia mengusai keyboard dan mulai belajar piano klasik di Studio Purwacaraka Batam sebulan sebelum berangkat ke Manado. “Lagu klasik itu mengasah otak. Kita tidak bisa menebak lagu klasik. Lagu klasik itu luas pandangannya, enak saja didengar,” ujarnya ihwal alasan menyukai piano klasik, usai tampil di Grand Kawanua Convention Center Manado, Sulawesi Utara, Selasa siang, 30 Agustus 2016.

Musik klasik, tambah Bagus, berdampak positif bagi pembelajarannya di sekolah. Ia merasa lebih tenang saat belajar dan menjalani ujian. “Lebih enak menangkap pelajaran,” jelasnya.

Bagus multitalenta. Selain bisa main keyboard dan piano, ia juga menguasai biola, akordion, cajon, dan darabuka. Ia juga tergabung dalam grup nasyid dan band sekolah. “Saya kadang juga main di kafe dengan kawan. Main akustik,” ungkapnya.

Nirai Nathalia, juri, memuji penampilan sepuluh peserta lomba Piano Klasik tingkat SMK. “Mereka semua berbakat, ada potensi,” ujar dosen musik di Universitas Satya Wacana Salatiga ini. Ia berharap bakat itu terus dikembangkan. Pengembangan itu dilakukan para pembina musik dengan aktif mencari bahan dan materi serta narasumber yang dapat mengembangkan pengetahuan dalam bermusik klasik.

Ada tiga kriteria penilaian dalam lomba Piano Klasik: teknik, penampilan, dan kemampuan membaca notasi balok (sight reading). Membaca notasi balok, kata Nirai, tak pernah dilombakan dalam lomba piano sebelumnya.

Piano Klasik merupakan lomba perdana dalam pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMK. Tujuannya untuk memasyarakatkan musik klasik, terutama piano, ke publik. Sebab selama ini musik klasik berkembang hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. “Di luar itu masih jarang,” ucapnya.

Dengan adanya lomba Piano Klasik, Nirai berharap musik klasik lebih dikenal dan diminati oleh siswa-siswi di daerah. Dengan begitu dapat memberi nilai tambah Indonesia di panggung dunia.* (Billy Antoro)

 

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2024 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.