Mataram (Dikdas): Tak terasa, penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional (OSN) XIII di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat hampir selesai. Tak lama lagi, acara penutupan dilaksanakan dan semua siswa beserta pendamping, juri dan panitia OSN XIII akan berpisah. Bagi peserta yang masih duduk di jenjang pendidikan dasar seperti SD, SMP, dan PKLK Dikdas, mungkin akan berjumpa kembali dengan OSN XIV di tahun mendatang. Namun bagi peserta OSN jenjang pendidikan menengah seperti SMA, SMK, dan PKLK Dikmen, barangkali OSN tahun ini adalah yang terakhir, terutama yang sudah duduk di pucuk kelas.
Tapi demikian, kesempatan untuk menuangkan bakat dan minat dalam bidang sains dan teknologi tidak berarti habis. Masih banyak ruang untuk mengaktualisasikan potensi keilmuan. Pertama, bagi para juara OSN, mereka akan dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mengikuti olimpiade Internasional seperti International Mathematical Olympiad (IMO), International Physics Olympiad (IPhO), International Biology Olympiad (IBO), dan lainnya.
Saat menjalani olimpiade internasional, para juara OSN XIII diharapkan bisa menciptakan jejaring intelektual dengan para ilmuwan mancanegara. Sebab, jaringan intelektual antarnegara akan memperkaya wawasan mereka di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus membuka cakrawala kehidupan dunia.
Kedua, bagi para alumni OSN XIII yang sudah berada di pucuk kelas dan kebetulan belum beruntung memperoleh juara, tidak boleh berkecil hati. Karena masih ada pendidikan tinggi sebagai ruang peningkatan kualitas sains dan teknologi. Di sini, mereka bisa lebih mengasah kemampuan mereka dengan lebih baik.
Namun, adakah OSN di tingkat pendidikan tinggi?
Sejauh ini, penyelenggaraan kompetisi sains di pendidikan tinggi dengan nama olimpiade, memang belum ada. Namun demikian, ada kompetisi sains antarmahasiswa di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seperti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas).
PIMNas merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional, berlangsung setiap bulan Juli dan diselenggarakan di pendidikan tinggi yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa. PIMNas ini diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan non PKM. PIMNas juga berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah pembangunan nasional dan masalah aktual lainnya.
Selain PIMNas juga masih terdapat beberapa kompetisi sains lainnya seperti Kontes Robot Indonesia, Pagelaran Mahasiswa Nasional di Bidang TIK (geMasTIK), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Kontes Roket Indonesia (Korindo), Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN), dan lainnya.
Dari sini, para alumni OSN XIII yang sudah duduk di pucuk-pucuk kelas tak perlu gusar untuk mencurahkan gairah intelektual mereka, karena di Pendidikan Tinggi terdapat banyak kompetisi sains yang baik, meski mungkin pola penyelenggaraan dan materi-materi yang dilombakan agak berbeda.
M Adib Minanurohim