Juara Karena Terbiasa Menulis

By: Nov 16, 2014

[caption id="attachment_5680" align="aligncenter" width="300"] Intan Nurhaliza dan Sayidi[/caption]

Bogor (Dikdas): Setelah empat tahun mengikuti Lomba Menulis Cerita yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, akhirnya cerita pendek (cerpen) karya Intan Nurhaliza lolos dalam seleksi tahun ini. Bahkan, cerpennya berjudul Betapa Hebatnya Dia meraih juara I.

Lalu apa yang membuat dewan juri jatuh hati pada cerpen ini? Menurut Intan, ide Betapa Hebatnya Dia beda, lebih segar, awal ceritanya menggugah rasa penasaran, dan ditutup dengan akhir yang mengejutkan.

Dalam cerpen ini, Intan bercerita tentang anak penderita autis yang mengagumi kakaknya. Ia selalu mencari perhatian walau sering diabaikan. “Suatu hari kakaknya tahu kalau adiknya yang autis memang hebat, karena di balik kelemahan adiknya ada kelebihan seperti anak normal lainnya,” kata siswi SD Negeri Cipayung 01, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ini usai menerima hadiah di Hotel Rizen Premier, Bogor, Kamis, 13 November 2014. Cerpen yang dibuat selama seminggu ini, lanjutnya, berangkat dari kisah nyata yang dipadu dengan imajinasi.

Pesan cerpen ini, tambah Intan, bahwa karya besar tak hanya bisa diciptakan oleh orang dengan fisik sempurna. Anak kecil berkebutuhan khusus juga bisa menghasilkan karya hebat.

Sayidi, Kepala SD Negeri Cipayung 01, merasa bersyukur dengan prestasi yang diraih anak didiknya. Intan, katanya, merupakan satu dari sekian banyak siswa di sekolahnya yang rajin membaca, menulis, dan mengirimkan karya ke berbagai lomba kepenulisan. Ia pun tidak tahu berapa siswa yang mengirimkan karyanya pada LMC tahun ini. “Saya tidak tahu persis karena sering sekali anak yang ingin mengirim,” ungkapnya.

Untuk menunjang kesuksesan siswa-siswinya, Sayidi menugaskan guru pembina ekstrakurikuler untuk memberikan bimbingan khusus.

Apa tips Sayidi agar kegiatan membaca, menulis, dan mengirimkan karya membudaya di sekolahnya? Sejak lama, katanya, sekolah mengadakan lomba membaca buku terbanyak di perpustakaan. Siswa yang ingin mengikuti lomba juga mendapat perhatian dari guru dan seniornya. “Selain bimbingan dari guru-guru, juga dari kakak-kakaknya yang pernah juara,” jelasnya.

Soal membaca, Intan mengaku tak menargetkan jumlah buku yang mesti dibaca dalam seminggu. Biasanya ia menyelesaikan tiga komik dalam sehari dan satu novel dalam lima hari. Selain cerpen dan novel, ia juga suka membaca ensiklopedia.

Kemampuan menulis Intan terasah sejak ia duduk di kelas II SD. Ayahnya sering membelikannya buku. Jika Intan ingin beli buku baru, ia diharuskan menceritakan buku yang sudah dibaca baik lisan maupun tulisan kepada sang ayah. Bila ia hendak bepergian, Ayah menugaskannya membaca buku tentang tempat yang akan dikunjungi. Setelah pulang, ia ditugaskan menulis pengalamannya. “Jadi sudah terbiasa untuk menulis,” tegasnya.

Hingga kini, Intan telah menerbitkan sembilan buku. Sekarang ia tengah menggarap novel bergenre misteri. Ia punya satu harapan kepada pihak sekolah. “Semoga makin banyak kritik dan saran agar aku bisa baik lagi,” ujarnya.* (Billy Antoro)

 

 

 

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.