Inspiratif! Rakha Hanif Lutfirahman Siswa Berprestasi di Bidang Robotik Kancah Internasional

Mar 29, 2022

Satu lagi anak Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Rakha Hanif Lutfirahman siswa kelas 9 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, yang berhasil mendapatkan medali perak dan emas dibidang robotik yang diselenggarakan di Thailand dan Korea.

Dikutip dari Podcast Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen pada Sabtu 12 maret 2022, Rakha Hanif Lutfirahman bercerita, awal mula terjun di dunia robotik saat ia duduk di bangku sekolah dasar dengan mengikuti klub robotik, tepatnya saat Rakha menginjak kelas 4 Sekolah Dasar.

“Waktu itu aku masuk klub robotik dan baru berapa bulan bergabung tiba-tiba guru menyuruhku untuk ikut lomba robotik, bersama seluruh anak yang ada di klub itu,” kata Rakha.

Lebih dari 20 perlombaan yang telah diikuti oleh Rakha, ia mengaku perlombaan yang paling berkesan adalah perlombaan yang diadakan di Korea tahun 2011, karena ia mendapatkan medali emas.

“Dari semua perlombaan yang aku ikuti yang paling berkesan waktu ke Korea waktu aku kelas 7 tahun 2011. Itu pas baru masuk SMP selama seminggu, kemudian berangkat ke Korea. Selama di Korea seru banget karena bisa tidur bareng sama temen-temen,” tuturnya menceritakan pengalaman yang paling berkesan.

Rakha mengatakan, setiap bidang pasti memiliki tantangan dan kesulitannya masing-masing. Namun jika di bidang robotik kendalanya ada dalam program atau pada saat merakit.

“Setiap perlombaan pasti akan ada tingkat kesulitannya ya, kalau di robotik itu adalah di bagian program atau rakitnya. Robotnya kadang-kadang suka nggak besar gitu, bukan meledak tapi meleleh motherboard yang mengontrol robot, menjadi nggak bisa dipakai lagi,” tutur siswa berusia 14 tahun tersebut.

Selama pandemi, Raka menuturkan jika dirinya masih tetap mengikuti perlombaan, namun ia merasa mengikuti lomba saat pandemi berbeda dengan sebelum pandemi. Rakha mengaku mengikuti lomba secara daring seperti tidak sedang mengikuti lomba, suasananya berbeda dan itu cukup mempengaruhi semangatnya.

“Kalau lomba tatap muka kan banyak orang jadi kita bisa melihat robot-robot orang lain juga, terus bisa melihat jurinya, melihat orang lain praktek robotnya saat mereka presentasi. Kalau daring ini kan seperti sendirian,” tuturnya.

Ia juga menambahkan jika mengikuti lomba secara tatap muka langsung satu hari selesai, namun beda halnya mengikuti lomba melalui virtual banyak tahap yang harus dilakukan, seperti mengirim video, melakukan presentasi daring dan lain-lain.

Meski demikian Rakha tidak menyerah karena keadaan, ia akan selalu terus mengikuti perlombaan robotik. Karena ia menyukai bidang tersebut.

“Karena aku awalnya juga nyoba-nyoba ikut lomba terus sampai sekarang jadi ikut lomba terus karena suka. Jadi buat teman-teman coba dulu aja kalau mau ikut lomba jangan takut buat ikut lomba terus mikir nya kalah melulu,” tutupnya.

Sementra itu Tri Slamet Haryadi ayah Rakha yang juga turut hadir mendampingi dalam podcast tersebut mengatakan, sebagai orang tua, sebelumnya ia dan istrinya tidak mengetahui potensi Rakha di bidang robot. Sampai akhirnya mereka diberitahu oleh guru Rakha saat mau mengikuti perlombaan robot.

“Jadi guru pelatih robotic Rakha, tiba-tiba izin ke Ibunya boleh enggak Rakha mengikuti lomba? Kami bingung kenapa robot, apakah bisa? Dan ternyata untuk lomba pertama kalinya mendapatkan silver atau bronze medal,” tutur ayah Rakha.

Setelah bakatnya ditemukan oleh guru klubnya tersebut, Ayah dan Ibu Rakha yang memang kebetulan dosen robotik di UIN, kemudian menginstal beberapa program yang memang untuk anak-anak. Lalu pelan-pelan ia memberikan Rakha kasus-kasus secara bertahap dan ternyata logika pemerograman Rakha sangat cepat tanggap.

“Rakha kan bisa cepat ya saat kita kasih kasus dalam programming itu, terus kita coba tes dia dengan menaikan kasusnya dengan kasus yang semakin sulit. Ternyata Rakha juga cepat melakukan adaptasinya, dari situ kita cemplungin aja langsung di bidang robotik ini,” ujarnya diiringi guyon.

Tri Slamet Hariyadi menuturkan sebagai orang tua, dalam mendukung Rakha di olimpiade internasional sebisa mungkin menjaga suasana hati Rakha. Karena menurutnya jika suasana hati anak bagus akan lebih mudah untuk mendorong semangat mereka pada saat mengikuti perlombaan.

“Selain itu sebagai orang tua kami juga tidak hanya mendukung melalui motivasi saja tetapi juga kami menyiapkan kebutuhannya,” kata Ayah Rakha.

Sobat Belajar, simak cerita lengkap Rakha dengan klik laman YouTube berikut ini. https://www.youtube.com/watch?v=IjEMZVl-01c

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2024 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.