[caption id="attachment_11192" align="aligncenter" width="300"] Baiq Fitri Handayani Umar dan Richard Leonardo Labina, Siswa SMAN 1 Mamuere, Nusa Tenggara Timur (NTT)[/caption]
Manado (Dikdasmen): Baiq Fitri Handayani Umar dan Richard Leonardo Labina, Siswa SMAN 1 Mamuere, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertekad memberikan penampilan terbaiknya sekaligus mengenalkan tarian daerah asal Kabupaten Sikka, yaitu Tarian Ikun Beta, dalam lomba Tari Berpasangan jenjang SMA pada Ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) IX di Manado, Sulawesi Utara.
“Berikan penampilann yang terbaik, show must go on,” ucap Richard di sela pembukaan FLS2N yang diselenggarakan di Grand Kawanua Convention Center, Manado, Sulawesi Utara, Senin (29/8). “Kami menargetkan mendapat juara, selain itu kami ingin mengenalkan tarian tradisional Kabuapten Sikka kepada Indonesia dan dunia,” tambah Richard.
Tarian Ikun beta merupakan tarian tradisional yang biasanya ditampilkan dalam upacara ritual adat perkawinan, di mana tarian ini adalah simbol persetujuan atau restu kedua keluarga besar dari mempelai pria dan wanita.
“Tarian Ikun Beta ini menceritakan tentang seorang gadis yang lincah dan pandai bermain Ikun (seperti ekor kuda yang diikat ke sebuah bilah kayu, red) yang berasal dari Sikka, yang kemudian ada seorang pemuda yang tertarik dengan wanita tersebut, dan akhirnya menjadi pasangan serasi yang menjadi kebanggaan warga setempat,” tutur Fitri. “Tarian ini juga dapat dimaknai bahwa seorang pemuda harus melindungi wanita dalam keadaan apa pun, baik itu senang, susah, suka ataupun duka,” lanjut Richard.
Sebelum berangkat ke Manado, mereka sudah mempersiapan penampilan mereka dengan latihan dengan rajin dan berdoa. “Sebelum datang ke sini, kami sudah latihan setiap hari sebanyak dua kali, dan selama 3 jam setiap sesi latihan, untuk membangun lebih dalam lagi chemistry kami berdua, kemudian mental, dan yang terakhir adalah berdoa,” ucap Fitri.*
Jamal Abdillah