[caption id="attachment_11543" align="aligncenter" width="300"] Presiden IJSO Paresh K. Joshi[/caption]
Denpasar (Dikdasmen): Pagelaran kompetisi sains tingkat Sekolah Menengah Pertama bertaraf internasioal (International Junior Science Olympiad) resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad di Bali Nusa Dua Convention Centre pada Sabtu pagi (3/12/2016). Acara yang berlangsung meriah ini antara lain dihadiri oleh Presiden IJSO Paresh K. Joshi; Direktur Pembinaan SMP Supriano; dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Tia Kusuma Wardhani. Paresh, dalam sambutannya, mengatakan meski bertajuk kompetisi, sesungguhnya IJSO bukan sekadar perlombaan. “IJSO ini bukan hanya kompetisi, melainkan menanamkan nilai kebersamaan. Nilai kebersamaan itu sangat dahsyat dan itu akan berguna bagi kalian (peserta),” ucap pria asal India ini. Paresh menjelaskan, kebersamaan yang dimaksud adalah peserta dapat saling berinteraksi satu sama lain dengan kondisi sosial dan budaya yang berbeda. Dua hal itu diyakini dapat memengaruhi pengetahuan dan perkembangan sains di kemudian hari. “Kebersamaan dan interaksi itu merupakan modal dasar,” ucapnya. Ia pun mencontohkan, penelitian sains dalam kurun waktu dua dekade terakhir tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga atau negara. “Butuh banyak institusi dan negara yang terlibat dalam penelitian sains. Oleh sebab itu, masa depan sains ada dalam setiap interaksi peserta IJSO,” ungkapnya.* (Virdika Rizky Utama)