Caranya cukup mudah. Pertama, tulis pengalaman menjalankan program 15 menit membaca, ketik di kertas ukuran A4 sebanyak 2-3 halaman atau 4.000-6.000 karakter (dengan spasi). Kedua, tulisan dikirim ke e-mail: redaksi.dikdasmen@kemdikbud.go.id dengan subjek: “Bagi Pengalaman 15 Menit Membaca di (nama sekolah)”. Naskah dalam bentuk lampiran, bukan ditulis di badan e-mail. Ketiga, cantumkan identitas berupa nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, asal sekolah, e-mail, Twitter, Facebook, blog, dan foto pribadi (pose bebas). Keempat, tambahkan foto kegiatan pelaksanaan 15 menit membaca maksimal enam foto.
Ditjen Dikdasmen memandang, dengan berbagi pengalaman melalui tulisan, program 15 menit membaca yang diluncurkan Kemendikbud ini akan semakin massif diterapkan. Guru dan kepala sekolah dapat membagi pengalaman terbaiknya sehingga menjadi inspirasi dan mendorong warga sekolah lain untuk menerapkannya.
Program 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum hari belajar di sekolah didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Melalui program ini, diharapkan potensi peserta didik berkembang secara utuh. Melalui pembiasaan kegiatan membaca buku tiap hari diyakini nilai-nilai dan karakter siswa terbentuk.
Terkait penerbitan Permendikbud tersebut, Ditjen Dikdasmen meluncurkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Untuk menjadi tuntunan dan inspirasi semua pemangku kepentingan dalam menjalankan program ini, Ditjen Dikdasmen telah menerbitkan Desain Induk GLS dan Panduan GLS tiap satuan pendidikan.* (Billy Antoro)
Dokumen terkait: