[caption id="attachment_10097" align="aligncenter" width="300"] Yudistira (depan), saat menyampaikan pengarahan kepada Operator Dapodikdasmen.[/caption]
Bandung (Dikdasmen): Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Workshop Pendataan Pendidikan Dasar dan Menengah di Fave Hotel Hyper Square, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Workshop kali ini merupakan Angkatan V dan berlangsung mulai Kamis, 21 April 2016 sampai Sabtu, 23 April 2016.
Sementara Workshop Pendataan Pendidikan Dasar dan Menengah Angkatan I telah dilaksanakan di Hotel Grand Amarossa, Bekasi (6 s.d. 8 April 2016), Angkatan II di Hotel Arnava, Bogor (11 s.d. 13 April 2016), Angkatan III di Hotel Arnava, Bogor (14 s.d. 16 April 2016), dan Angkatan IV di Hotel Majesty, Kota Bandung (18 s.d. 20 April 2016)
Peserta Workshop Pendataan Pendidikan Dasar dan Menengah itu, diikuti seluruh operator Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) di Indonesia, yang terdiri dari tiga unsur. Pertama, dinas pendidikan tingkat provinsi. Kedua, dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota. Ketiga, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Para peserta ini akan mendapatkan materi seputar perkembangan Sistem Dapodikdasmen, dan kebijakan terkini di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Workshop Pendataan Dikdasmen ini bertujuan mempererat koordinasi dan konsolidasi di antara stakeholder Dapodikdasmen,” ujar Yusditira Wahyu Widiasana, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, pada acara Pembukaan Workshop Pendataan Pendidikan Dasar dan Menengah, di Fave Hotel Hyper Square, Kota Bandung, Kamis, 21 April 2016.
Menurut Yudistira, koordinasi dan konsolidasi itu sangat dibutuhkan mengingat dinamika kebutuhan data terus berkembang, lebih-lebih Kemendikbud terus memperluas program-program terkait kontribusi data dari Dapodikdasmen.
“Workshop ini merupakan kali pertama, yang menggabungkan Dapodikdas dan Dapodikmen menjadi Dapodikdasmen. Mungkin nanti akan banyak hal yang memerlukan penyesuaian. Bapak-ibu perlu mengaplikasikan pengalaman sejak tahun 2012 guna pengembangan Dapodikdasmen,” tegas Yudistira, yang saat itu didampingi Kasubag Data dan Informasi, Satriyo Wibowo.
Diskusi Partisipatif Terpadu Sepanjang pelaksanaan Workshop Pendataan Pendidikan Dasar dan Menengah, terdapat Diskusi Partisipatif Terpadu (DPT) Dapodikdasmen. DPT Dapodikdasmen merupakan metode diskusi yang melibatkan semua peserta secara aktif dan terpadu. Metode ini mengakomodir semua gagasan peserta diskusi secara adil dan demokratik.
[caption id="attachment_10098" align="alignleft" width="300"] Salah satu potret Diskusi Partisipatif TerpaduDapodikdasmen.[/caption]
Dalam DPT Dapodikdasmen, peserta yang terdiri dari Operator Dapodikdasmen di Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan LPMP ini, dibagi dalam enam kelompok yang terdiri 19 s/d 20 orang. Tiap kelompok memilih ketua kelompok dan notula masing-masing, dan kemudian melakukan diskusi dengan tema beserta rincian pertanyaan.
Ada tiga tema besar yang didiskusikan. Pertama, sajian data di laman dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id. Kedua, mekanisme pendataan Dapodikdasmen. Ketiga, penyempurnaan Aplikasi Front End 2016-2017.
DPT Dapodikdasmen ini bertujuan memberi kesempatan bagi seluruh peserta Workshop Pendataan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyampaikan gagasan bagi pengembangan Sistem Dapodikdasmen.
M. Adib Minanurokhim