[caption id="attachment_7192" align="aligncenter" width="300"] Thamrin Kasman (tengah) ketika memberi pengarahan kepada pesertaToT Sistem Pendataan Pendidikan Dasar Angkatan Kelima[/caption]
Bogor (Dikdas): Demi kualitas data yang dapat dipercaya, tiap data yang ada dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas) harus dicermati. Demikian salah satu butir Pidato Pengarahan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Thamrin Kasman, pada acara pembukaan Training of Trainers (ToT) Sistem Pendataan Pendidikan Dasar Angkatan Kelima, di Hotel New Ayuda, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 9 April 2015.
Terkait kecermatan data itu, Thamrin memberikan contoh tentang perbandingan data antara lulusan Sekolah Dasar (SD) dan siswa baru pada Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Lulusan nasional SD tahun pelajaran 2013-2014, itu sebanyak 4,3 juta. Ini yang lulus. Kemudian saya cek, siswa baru SMP secara nasional itu cuma 3,2 juta. Jadi hilang 1,1 juta. Pertanyaannya, ke mana 1,1 juta ini?” ujar Thamrin.
Menurut Thamrin, proses pencermatan data dapat melalui penelusuran hingga tingkat paling rendah, yaitu satuan pendidikan.
Selain itu, Thamrin juga memberikan contoh lainnya. Ia pernah menemukan sekolah yang siswanya hanya 9 anak dalam satu kelas.
“Ini kan sebuah proses pembelajaran yang tidak efisien. Karena rombel (rombongan belajar, red) dalam sekolah itu banyak,” ujar Thamrin.
Menurut Thamrin, keberadaan 9 siswa dalam satu kelas tersebut mengindikasikan kecurangan. Karena dengan memecah rombongan belajar, ada kemungkinan seorang guru memperoleh jam mengajar yang lebih banyak, sehingga ia berpeluang memperoleh sertifikasi.
“Memang hal ini tidak banyak. Tapi ini suatu tanda, bahwa ini harus kita cermati,” tegas Tahmrin.
Pada Pembukaan ToT Sistem Pendataan Pendidikan Dasar Angkatan Kelima ini, juga dihadiri Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Yudistira Wahyu Widiasana; Kepala Subbagian Perencanaan dan Anggaran, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Mohammad Akbar; Kepala Subbagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Supriyatno.*
M. Adib Minanurohim