[caption id="attachment_8036" align="aligncenter" width="300"] Guritno Wahyu Wijanarko[/caption]
Surabaya (Dikdas): Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik dapat memengaruhi tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun kehidupan masyarakat.
“Budaya literasi merupakan sebuah kunci untuk membuka cakrawala pengetahuan,” ucap Guritno Wahyu Wijanarko, Ketua Panitia Workshop Bantuan Sosial Komite Sekolah 2015, saat menyampaikan laporan Workshop di The Alana Surabaya Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Jumat malam, 12 Juni 2015.
Membaca dan menulis, menurut Guritno, merupakan aktivitas penting dalam hidup. Makanya kegiatan peningkatan budaya literasi dilakukan di sekolah. “Tidak berlebihan kiranya jika ada yang menyebut bahwa ‘Reading is the heart of education’,” ujarnya.
Selain mendukung kegiatan literasi di sekolah, tambah Guritno, pemberian Bansos juga ditujukan untuk membentuk Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri dan profesional. Komite Sekolah hendaknya tidak menjadi beban siapapun. “Tetapi merupakan lembaga yang sanggup menghidupi dirinya sendiri,” tegasnya.
Guritno berharap dana Bansos dijadikan modal awal untuk melakukan kerja sama kreatif dan produktif melalui program kemitraan antara Komite Sekolah dengan lembaga atau institusi lain.* (Billy Antoro)