Menurut Aris Afriza, koreografer tarian ini, Biak Kelekak menceritakan keceriaan anak-anak di kebun sawit. “Menolong dan bermain di kelekak sawit, angkong, dan tajok sebagai alat bekerja di jadikan media bermain, sifat riang dan jahil membuat keakraban dan toleransi antarteman sebaya,” jelasnya di Graha Timah, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa, 28 Agustus 2018.
Anak didik Aris yaitu Eric Setiawan, Nado R. Pengky, dan Raka Saputra berasal dari SD Negeri 25 Membalong Kabupaten Belitung. Desa mereka terbilang jauh dari kota kabupaten yaitu sekitar 60 kilometer. Namun, jarak tak menghalangi upaya mereka menampilkan tarian terbaik khas Kepulauan Bangka Belitung.
Mengajar tari, khususnya kepada anak-anak, menurut Aris, memiliki kesulitan tersendiri. Solusinya, pelatih harus mengenal lebih dulu dunia dan latar belakang anak-anak, serta niat kuat dan gigih. Pelatih juga tidak boleh terlalu menekan dan memaksa anak-anak untuk latihan.
“Untuk menjaga mood saat latihan, biasanya saya selingi dengan kegiatan joging, senam, renang, dan banyak kegiatan lain agar anak-anak tidak bosan latihan,” terang Aris.* (Ngadirun)