[caption id="attachment_5598" align="aligncenter" width="300"] Hamid Muhammad[/caption]
Jakarta (Dikdas): Lomba Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar telah digelar sejak 2010. Pada tahun ke-5 ini, kompetisi yang merupakan kerja sama antara Direktorat Pembinaan SD dan Penerbit Mizan Publishing House, melombakan lima bidang penulisan yaitu Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Pemula, Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Penulis, Lomba Menulis Pantun, Lomba Mendongeng, dan Lomba Menulis Syair.
Menurut Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, kegiatan ini bertujuan menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa SD dalam menulis karya, sebagai wujud ekspresi diri, sekaligus bagian penting dalam pendidikan karakter bangsa. “Kegiatan ini sebagai forum apresiasi dan kompetisi bagi para siswa SD dalam menulis karya tulis,” katanya pada acara penutupan Lomba Apresiasi Sastra di Gedung D lantai 2, Kompleks Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Kamis pagi, 6 November 2014.
Hadir dalam acara Mendikbud Anies Baswedan, Dirjen Pendidikan Menengah Achmad Jazidie, Direktur Pembinaan SD Ibrahim Bafadal, Direktur Pembinaan SMP Didik Suhardi, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Sri Renani Pantjastuti, Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Sumarna Surapranata, perwakilan Mizan Publishing House, dewan juri, guru pendamping, dan peserta lomba.
[caption id="attachment_5599" align="aligncenter" width="300"] Peserta berfoto bersama Mendikbud Anies Baswedan, Dirjen Dikdas Hamid Muhammad, dan Dirjen Dikmen Achmad Jazidie[/caption]
Peserta lomba, tambah Hamid, adalah siswa SD dan Madrasah Ibtidaiyah negeri dan swasta dari 33 provinsi se-Indonesia. Jumlah naskah yang masuk sebanyak 1.030 naskah. Setelah diseleksi, terpilih 165 karya sastra dari 24 provinsi. “Sembilan puluh karya cerpen, 25 pantun, 25 syair, dan 25 karya dongeng,” jelasnya. (lihat Daftar Peserta)
Ke-165 penulis itu lalu diundang ke Jakarta, mengikuti pembinaan selama tiga hari, 4-6 November 2014, dan diberi kesempatan memperbaiki karya tulisnya yang kemudian dilombakan sebagai seleksi tahap berikutnya. Dewan juri menetapkan 30 karya sastra terbaik yakni enam karya sastra terbaik pada masing-masing bidang. (lihat Daftar 30 Karya Sastra Terbaik)
“Kepada pemenang, kami berikan piala, piagam, dan hadiah uang tunai, serta beasiswa bakat dan prestasi yang kami kirimkan ke rekening tiap siswa,” ungkap Hamid. Penghargaan diberikan langsung oleh Anies Baswedan didampingi Hamid Muhammad, Achmad Jazidie, dan perwakilan Mizan Publishing House.
Selain pembinaan, digelar pula Konferensi Penulis Cilik Indonesia. Dalam konferensi tersebut, terpilih ketua dan pengurus KPCI baru. Mereka merumuskan deklarasi yang dibacakan dalam acara penutupan.
Baca 3-5 judul buku per hari
Salah satu peserta peraih juara bernama Amala Khairina Syahidah, siswi kelas 5 SDIT Robbani Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Juara Harapan II ini mengaku senang bisa menjadi finalis dan mengikuti pembinaan. “Banyak yang didapat,” ujarnya.
[caption id="attachment_5600" align="aligncenter" width="300"] Amala Khairina Syahidah saat menerima penghargaan dari Mendikbud Anies Baswedan[/caption]
Lala, panggilan akrabnya, menulis cerita berjudul ‘Jangan Berbohong’. Pesan cerita ini, katanya, agar setiap orang tidak melakukan kebohongan alias berlaku jujur.
Lala membagi rahasia suksesnya. Ternyata ia rajin membaca buku di rumah. “Dalam sehari bisa baca 3-5 buku,” ungkapnya. Selain baca buku cerita, ia senang baca buku ensiklopedia.* (Billy Antoro)