[caption id="attachment_7863" align="aligncenter" width="300"] Zulkarnain[/caption]
Yogyakarta (Dikdas): Ujian teori dan praktikum bidang Kimia pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015 yang dilaksanakan pada 20-21 Mei 2015 di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta diikuti sebanyak 76 peserta. Menurut Zulkarnain, juri, tak mudah menjadi pemenang dalam lomba prestisius ini.
“Para peserta OSN ini merupakan siswa-siswi yang cerdas dan berprestasi. Mereka memiliki kamampuan yang rata-rata sama,” ungkapnya di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Kamis, 21 Mei 2015.
Lomba dibagi dua sesi. Masing-masing dua jam. Tempat duduk dan mekanisme pengerjaan tes diatur sedemikian rupa agar di antara peserta tidak terjadi kerja sama. “Para peserta yang duduk berdampingan mengerjakan soal yang berbeda dan akan bergantian mengerjakan soal pada saat pergantian sesi tersebut,” terang juri dari Fakultas MIPA Jurusan Kimia Universitas Indonesia ini.
Salah satu penilaian lomba, tambah Zulkarnain, adalah ketelitian siswa. Peserta yang memecahkan alat laboratorium, misalnya, dikenakan pinalti berupa pengurangan poin.
Mengenai materi soal, Zulkarnain menjelaskan bahwa materinya tidak jauh berbeda dengan materi soal tahun sebelumnya. “Namun tingkat kesulitan soal bisa setara dengan materi kuliah pada jenjang S-1 semester 3,” ungkapnya. Materi lomba mengacu pada standar internasional. Sebab para pemenang OSN bidang kimia akan diikutsertakan dalam kompetisi internasional.* (Kurniawan Hanafi)