”Dengan tema tersebut, anak dapat mengembangkan imajinasinya sesuai dengan usia mereka,” ujarnya di Hotel Rich Palace Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 26 September 2017. Ia mendampingi anak didiknya bernama Lili Anggraini, siswi kelas III SDLB tersebut.
Sri menjelaskan lukisan yang dibuat Lili. Katanya, lukisan Lili menampilkan tema permainan tradisional enggrang. Menurutnya, enggrang dipilih karena dirasa mewakili permainan tradisional yang perlu dilestarikan ditengah ancaman zaman yang kebanyakan alat permainannya berbasis terknologi.
“Tema ini memang hasil pemikiran guru-gurunya. Namun pada tahap praktik, tetap Lili yang mengembangkan bentuk gambar dengan imajinasinya sendiri,” jelasnya.
Selepas keikutsertaan FLS2N, Sri berencana mengajarkan cara membatik kepada Lili. Tujuannya agar kelak keterampilan tersebut dapat membantu Lili untuk mandiri.* (Robert L. Tenggara)