Mataram (Dikdas): Tak banyak keinginan seorang guru terhadap anak didiknya. Memiliki anak didik berprestasi adalah hal sederhana yang menjadi keinginan semua guru dan menimbulkan kebahagiaan tersendiri di benaknya. Jalan menuju anak berprestasipun bermacam-macam, salah satunya dengan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SMP.
Keinginan ini dirasakan Tri Maryani, guru mata pelajaran biologi di SMP Labschool Cibubur Kota Bekasi, Jawa Barat. Anak didiknya, Kayla Manayra, menjadi salah satu peserta OSN bidang biologi. “Perasaan seorang guru pasti bangga anak didiknya bisa ikut OSN,” kata Tri saat ditemui di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Sabtu (17/5/2014).
Kebahagiaan itu bertambah mengingat Kayla adalah anak didik Tri yang pertama kali lolos seleksi tingkat nasional. Sebelumnya, murid-muridnya hanya mampu mencapai seleksi tingkat provinsi.
Dalam proses pembinaan, siswa tak hanya belajar mandiri. Pembinaan kadang dilakukan bersama sekolah Labschool Kebayoran, Jakarta, dengan mengundang tim pelatih OSN Jakarta. Tri juga memberikan pembinaan secara pribadi yaitu seminggu dua kali berdasarkan silabus yang diberikan pemerintah.
Swesty Yulianti, guru mata pelajaran IPS SMP Telaneta, Bandung, Jawa Barat, juga merasakan kebahagiaan serupa. Juan Sebastian Wijaya, muridnya, merupakan peserta OSN SMP bidang IPS. “OSN ini pengalaman kedua kali bagi saya. Sebelumnya bidang fisika,” ucapnya.
Berbeda dengan Tri, Swesty membina anak didiknya melalui kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan ini, salah satunya, dipersiapkan untuk mengikuti OSN. Pembinaan dilakukan setiap Jumat.* (Lutfy Mairizal)