Tak mudah bagi Fatimah menjadi peserta FLS2N IX. Ketika ikut seleksi tingkat kecamatan, ia masih duduk di bangku kelas III dan meraih juara I. Lalu, saat ikut seleksi tingkat kabupaten, ia duduk di kelas IV dan berada di peringkat I. Terakhir, pada seleksi tingkat provinsi, lagi-lagi ia kembali juara I.
Fatimah belajar menganyam dari Rahmawati. Ibunya itu pintar membuat anyaman. Rahmawati juga guru sekolahnya.
Kesibukan Fatimah menimba ilmu membuatnya kesulitan mendalami kegiatan menganyam. Usai pulang sekolah pukul 12.00, ia mengaji sampai pukul 14.00. Kemudian ia berangkat lagi ke TPA. Setelah itu ia istirahat sebentar dan barulah berlatih menganyam. Berkat latihan yang tekun dan pantang menyerah, akhirnya Fatimah bisa melaju ke FLS2N di Manado, Sulawesi Utara.* (Ngadirun)