Kondisi itu tak membuatnya berkecil hati. Ia terus mencoba. “Dalam proses perjalanannya banyak faktor penghambat, eksternal dan internal,” ucapnya di sela pembukaan FLS2N jenjang SMP di Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang, Banten, Senin pagi, 16 September 2019.
Sebelum menjadi kontingen Banten pada FLS2N XII ini, siswi peserta Lomba Menyanyi Solo ini telah menjalani seleksi yang sangat ketat. Seleksi diawali di tingkat sekolah, kemudian di tingkat gugus. Lolos di tingkat gugus, Flora melaju ke tingkat kabupaten. Di sini Flora mengalami kendala serius.
“Tidak bisa mencapai nada tinggi sehingga membuat nervous dan sedikit terganggu mentalnya,” ungkapnya. Namun ia berhasil mengatasi permasalahan itu. Ia keluar menjadi juara satu. Di tingkat provinsi, ia kembali menghadapi lawan-lawan berat, tapi ia berhasil membuktikan kehebatannya.
Latihan Flora kemudian menjadi lebih intens. Pihak sekolah memberi pelatihan tiap Ahad. Di rumah les vokal. Pihak Provinsi memberi dukungan berupa pembekalan latihan.
Dengan persiapan panjang dan matang, Flora yakin akan mendapatkan hasil terbaik di ajang tahunan bergengsi ini. “Untuk target, ingin menjadi juara 1,” tegasnya.* (Samsudin)