Yogyakarta (Dikdasmen): Karina Damayanti, siswi kelas 11 jurusan rekayasa perangkat lunak di SMK Negri 1 Wonosobo, pantas tersenyum bahagia. Pasalnya, perjuangan Karina menjadi peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga pencak silat tingkat SMK akhirnya terwujud.
“Untuk menjadi wakil provinsi sudah beberapa kali ikut seleksi, tapi sering tidak lolos. Namun saya tetap yakin bahwa nanti cita-cita ini akan terwujud,” ujarnya di sela-sela acara Pembukaan O2SN XI di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin 17 September 2018.
Bagi Karina, jatuh beberapa kali dalam tahap seleksi, tak membuat dirinya kerdil. Bersua rupa dengan kegagalan adalah kodrat manusia yang diberi Tuhan. Baginya, usaha yang keras dan keyakinan yang kuat, menjadi nomor wahid.
“Keyakinan itu, saya dasari dengan usaha yang kuat, serta berdoa dan didoakan kedua orang tua saya. Do’a itulah yang memberikan penyeimbang untuk mendapat jawaban dari Tuhan,” sambung Dara kelahiran Wonosobo, 25 Oktober 2001 ini.
Pilihan Karina pada cabang olahraga pencak silat, berangkat dari hobi. “Dari hobi sejak kecil. Keluarga juga memberikan dukungan penuh kepada saya untuk menjadi atlet terbaik dalam cabang olahraga pencak silat ini. Saya berharap nantinya juga dapat membantu orang tua,” ungkap Duta Provinsi Jawa Tengah ini.
Sementara itu, Muhammad Isbakhul Ni’am, pelatih Karina, menyampaikan bahwa rentang persiapan yang dilakukan Kontingen Jawa Tengah cukup panjang.
“Persiapan yang dilakukan oleh kami selama dua tahun, sejak pemilihan para atlet, pelatihan sampai kita dapat memilih bahwa atlet ini mampu menjadi wakil dari provinsi. Mengapa begitu panjang? karena kami sadar O2SN ini ada banyak pesaing yang cukup baik dalam sisi bakat dan kemampuan,” pungkasnya.*
Atiqurrohman Jaya