[caption id="attachment_11270" align="aligncenter" width="300"] (kiri-kanan) Teofilus Ananda Sudaryanto, Stany Patty, dan Monalisa Jarolo.[/caption]
Manado (Dikdasmen): Stany Patty, guru SD Negeri Inpres Perumnas II Waena Kota Jayapura, Papua, ingin pantomim diminati pelajar Papua. Namun sayang, pantomim masih asing di sana. Maka, melalui Youtube, ia mempelajari teknik-teknik berpantomim dengan tekun. Ia berencana menularkan kemampuannya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang hendak dibuatnya. Ia pun berharap Setpian Dwi Cahyo, pemain pantomim ternama, bersedia singgah ke Papua dan mengenalkan pantomim kepada masyarakat Papua.
Pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) IX ini, Papua menurunkan kontingen pantomim dari SD Negeri Inpres Perumnas II Waena Kota Jayapura. Mereka adalah Monalisa Jarolo dan Teofilus Ananda Sudaryanto. Keduanya duduk di kelas VI.
Monalisa dan Teofilus mengaku menyukai pantomim setelah melihat teman yang hendak berangkat ke Palembang, Sumatera Selatan, mengikuti FLS2N VIII 2015. Kemudian mereka belajar kepada Stany, gurunya. Pada suatu ketika ada lomba pantomim pada acara lomba Yospan di Papua. Mereka ikut dan menjadi juara I.
Persiapan Monalisa dan Teofilus menjelang FLS2N ini cukup matang. Mereka berlatih setelah jam pulang sekolah dari pukul 15.30 hingga pukul 16.00. Tiga kali seminggu. Sebelum berangkat ke Sulawesi Utara, mereka menjalani karantina yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Papua. Di sana keduanya kembali mendapat bimbingan teknik pantomim. Dengan persiapan maksimal, mereka berharap dapat tampil baik dan membanggakan orang tua, sekolah, dan daerah.
Hari ini, Kamis, 1 September 2016, lomba Pantomim tingkat SD diselenggarakan di Hotel Sahid Kawanua Manado, Sulawesi Utara.* (Mashuri)