News

Berita

SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021

Download Brochures

Unduh File

<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/Tutwuri-Handayani-Logo.jpg"><img src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/Tutwuri-Handayani-Logo.jpg" /></a>
Sejak minggu ke-2 darurat asap, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara reguler berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan LPMP di daerah terimbas asap, mengirimkan bantuan masker dan turut menyosialisasikan penggunaan masker untuk anak usia dini. Ada sejumlah kebijakan yang disepakati antara Kemendikbud dan dua lembaga tersebut.
Unduh Paparan Kemendikbud, klik <a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/Paparan-Kemendikbud-Respon-Cepat-Darurat-Asap.pdf" target="_blank">di sini</a>.

Berikan komentar

<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/OPSI-logo.jpg"><img class="size-full wp-image-9269 aligncenter" alt="Graphic1" src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/OPSI-logo.jpg" /></a>
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur, pada 11-16 Oktober 2015. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad. Ada 790 naskah penelitian yang dikirim siswa-siswi SMA se-Indonesia ke panitia. Dari jumlah tersebut, 88 naskah lolos seleksi. Di Surabaya, peserta OPSI mempresentasikan penelitiannya di hadapan dewan juri.
Daftar Pemenang OPSI 2015 Bidang IPA, klik <a title="OPSI, juara bidang IPA" href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/Pemenang-OPSI-2015_IPA.pdf" target="_blank">di sini</a>.

Daftar Pemenang OPSI 2015 Bidang IPS dan Humaniora, klik <a title="OPSI, pemenang bidang IPS&amp;Humaniora" href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/Pemenang-OPSI-2015_IPSHumaniora.pdf" target="_blank">di sini</a>.

&nbsp;

&nbsp;

Daftar Pemenang OPSI 2015

[caption id="attachment_9208" align="aligncenter" width="300"]<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/MG_7734.jpg"><img class="size-medium wp-image-9208 " alt="_MG_7734" src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/MG_7734-300x209.jpg" width="300" height="209" /></a> Mendikbud, Anies Baswedan[/caption]
Jakarta (Dikdasmen): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, memberikan instruksi kepada seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), agar tidak diam dan atau mendiamkan praktik-praktik korupsi. Namun harus berani menegur pelaku praktik koruptif.
“Karena itu jangan menjadi yang diam jika anda lihat praktik kanan kiri yang tidak normal, tegur!” tegas Mendikbud di Gedung Plaza Insan Berprestasi, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Dalam acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi itu, Mendikbud mengatakan bahwa memberi peringatan itu penting karena merupakan bagian dari komitmen bersama menegakkan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi.
“Kita di sini ikut menandatangani. Yang mewakili memang menteri dan dirjennya, namun sebenaranya, komitmen itu ada di kita. Karena bapak-ibu dan kita semua di sini adalah pelaku, dan yang akan membuktikan bahwa di tempat ini akan muncul praktik-praktik bebas korupsi,” ujar Mendikbud. “Komitmen ini merupakan keseluruhan, dan bapak ibu sekalian, jangan sungkan dan jangan segan untuk mengingatkan bila ada praktik yang salah.”
Korupsi, tambah Mendikbud, bukan semata-mata karena banyaknya orang jahat dan orang berperilaku buruk. Namun sebagian besar terjadi karena orang-oang yang baik memilih diam dan mendiamkan.
“Saya ingin tegaskan pada diri saya sendiri dan kita semua yang ada di sini, bahwa acara ini jangan dipandang sebagai seremonial untuk ditonton. Ini adalah bagian dari momentum kita untuk melangkah dengan pola baru, dengan cara baru sekaligus membuktikan bahwa kita bisa. Kemendikbud bisa, dan bila hulunya jernih, insyaAllah aliran ke bawah hingga hilir juga jernih. Karena di sinilah itu dimulai!”
Integritas Tak Sekedar Kejujuran
Pada kesempatan itu, Mendikbud juga menyinggung makna integritas. Menurut mantan Rektor Paramadina itu, integritas bukan semata-mata soal kejujuran, namun harus sejalan dengan nilai-nilai moral dan kepentingan publik.


[caption id="attachment_9214" align="alignright" width="300"]<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/MG_7879.jpg"><img class="size-medium wp-image-9214 " alt="_MG_7879" src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2015/10/MG_7879-300x194.jpg" width="300" height="194" /></a> Sebagian pejabat di lingkungan Kemendikbud yang mengikuti acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas[/caption]
“Saya ingin menggarisbawahi menyangkut integritas. Integritas bukan soal jujur. Akhir-akhir ini banyak yang diperiksa oleh Bapak Zulkarnaen, dan mereka jujur-jujur. Tapi apakah mereka bisa disebut berintegritas? Tidak. Seorang preman yang menguasai terminal, lalu menceritakan secara jujur praktik-praktik pemalakannya, apakah dia bisa disebut sebagai orang yang berintegritas? Tidak! Apakah orang yang baru mengambil uang begitu banyak dan kemudian menceritakan bagaimana ia melakukannya, juga disebut berintegritas? Tidak! Berintegritas itu artinya ia memiliki kejujuran, dan apa yang dipikirkan sama dengan yang dikatakan, dan yang tak kalah penting sejalan dengan nilai-nilai moral dan kepentingan publik,” jelas Mendikbud.
Mendikbud mengingatkan bahwa ujian integritas itu dihadapi setiap hari.
“Karena itu, bicara soal integritas, kita semua termasuk saya sendiri, selesai dari acara ini, mari kita lihat kembali apa itu integritas? Tengok kembali praktik-praktik yang kita kerjakan selama ini, dan mari kita pastikan ke depan, kita akan berubah, ke depan kita lakukan cara yang  berbeda!” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Mendikbud memberikan apresiasi terhadap program pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi yang merupakan prakarsa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Komisi Pemberatnasan Korupsi (KPK), Ombudsman dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).*
M. Adib Minanurohim

Mendikbud Instruksikan Menegur Pelaku Praktik Koruptif

Paparan Kemendikbud Respon Cepat Pendidikan di Daerah Darurat Asap

kemdikbud.png

thumbnail_https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a8/Seal_of_Ministry_of_Education_and_Culture_of_Indonesia.png

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a8/Seal_of_Ministry_of_Education_and_Culture_of_Indonesia.png

LINKS

RECENT VIDEOS

VIDEO TERBARU

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim kembali meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar. Diberi tajuk Kampus Merdeka, kali ini, terdapat empat penyesuaian kebijakan di lingkup pendidikan tinggi.

"Kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Pelaksanaannya paling memungkinkan untuk segera dilangsungkan, hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah Peraturan Pemerintah ataupun Undang-Undang," disampaikan Mendikbud dalam rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi di Gedung D kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

 Nadiem Makarim Ajak Startup Maksimalkan Program Kampus Merdeka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut terdapat enam provinsi yang memiliki angka buta aksara yang tinggi.

Kemdikbud: Angka Buta Aksara Nasional  1,78%, Papua Masih 21,9%

Klarifikasi Mendikbud terkait Mapel Sejarah

**Hati-hati Surat Palsu yang mengatasnamakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah**.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai beredarnya surat palsu yang mengatasnamakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ciri-ciri surat palsu adalah:

1. Menggunakan kop surat yang tidak standar resmi
2. Menggunakan korespondensi alamat email tidak resmi (tidak menggunakan @kemdikbud.go.id)
3. Biasanya modus meminta data siswa / guru / permintaan tertentu seperti tiket dan lain-lain.
4. Cek keaslian surat melalui laman : [persuratan.kemdikbud.go.id](http://persuratan.kemdikbud.go.id/)
5. Perlu diketahui Kemendikdasmen tidak pernah ada permintaan data sekolah/prasarana/sarana/siswa/guru. Semua pengumpulan data sekolah sudah melalui mekanisme DAPODIK.


*Berikut beberapa contoh surat palsu yang mengatasnamakan Direktorat SMP - Ditjen PAUD, Dikdas,dan Dikmen yang beredar saat ini:*

![Surat_Palsu_SK PENETAPAN KEMENDIKDASMEN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2025_page-0001.jpg](/uploads/Surat_Palsu_SK_PENETAPAN_KEMENDIKDASMEN_SEKOLAH_MENENGAH_PERTAMA_TAHUN_2025_page_0001_2c751362db.jpg)
![Surat_Palsu_SK PENETAPAN KEMENDIKDASMEN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2025_page-0002.jpg](/uploads/Surat_Palsu_SK_PENETAPAN_KEMENDIKDASMEN_SEKOLAH_MENENGAH_PERTAMA_TAHUN_2025_page_0002_f5282c809b.jpg)
![Surat_Palsu_SK PENETAPAN KEMENDIKDASMEN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2025_page-0003.jpg](/uploads/Surat_Palsu_SK_PENETAPAN_KEMENDIKDASMEN_SEKOLAH_MENENGAH_PERTAMA_TAHUN_2025_page_0003_9b49ae82c5.jpg)
![surat_palsu_RAB Kebutuhan Prasarana Ruang KS,Guru Dan TU_page-0001.jpg](/uploads/surat_palsu_RAB_Kebutuhan_Prasarana_Ruang_KS_Guru_Dan_TU_page_0001_4bd4e18495.jpg)
![surat_palsu_RAB Kebutuhan Prasarana_page-0001.jpg](/uploads/surat_palsu_RAB_Kebutuhan_Prasarana_page_0001_fb477f3c69.jpg)
![Surat_palsu_RAB Kebutuhan Prasarana Peralatan Sekolah_page-0001.jpg](/uploads/Surat_palsu_RAB_Kebutuhan_Prasarana_Peralatan_Sekolah_page_0001_cb1a0fcadc.jpg)
![surat_palsu_RAB Kebutuhan Prasarana Lab. MIPA_page-0001.jpg](/uploads/surat_palsu_RAB_Kebutuhan_Prasarana_Lab_MIPA_page_0001_98b8959b8d.jpg)
![surat_palsu_RAB Kebutuhan Prasarana Lab. MIPA_page-0002.jpg](/uploads/surat_palsu_RAB_Kebutuhan_Prasarana_Lab_MIPA_page_0002_6029752f13.jpg)

small_cover_suratpalsu.png

thumbnail_cover_suratpalsu.png

cover_suratpalsu.png

Waspadai Surat Palsu yang Beredar Atas Nama Kemendikdasmen

Jakarta, 11 April 2025 – Pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kepribadian kuat. Untuk itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, secara resmi meluncurkan Buku Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SMP Negeri 41 Jakarta, pada Jumat (11/4). Peluncuran ini bertujuan untuk menguatkan pelaksanaan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk membentuk anak-anak Indonesia sebagaimana diharapkan oleh para pendiri bangsa dalam konstitusi. “Ini adalah bagian dari kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang kita harapkan dapat membentuk anak Indonesia menjadi anak-anak yang hebat, cerdas, sehat, berkarakter, berakhlak mulia, terampil, dan memiliki dedikasi kepada bangsa dan negara. Mereka adalah generasi yang nanti akan memimpin Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Mendikdasmen.

Lebih lanjut, Mendikdasmen menjelaskan bahwa buku panduan tersebut dirancang untuk diimplementasikan melalui empat pusat pendidikan atau dikenal dengan Catur Pusat Pendidikan, yaitu sekolah, keluarga (orang tua), masyarakat, dan media. Para guru dan tenaga kependidikan diharapkan menerapkan gerakan ini di lingkungan sekolah, sementara orang tua memainkan peran penting dalam membiasakan kebiasaan tersebut di rumah. Dukungan masyarakat dan semua pihak diperlukan guna menciptakan lingkungan sosial yang positif, dan media massa menjadi mitra strategis dalam menyosialisasikan nilai-nilai gerakan ini secara luas.


![gambar 2.jpeg](/uploads/gambar_2_7acbcd53f5.jpeg)


“Diluncurkannya Buku Panduan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya untuk membangun budaya hidup sehat, budaya belajar yang konstruktif, dan membentuk generasi bangsa yang berkarakter, berkepribadian Indonesia, serta memiliki akhlak yang mulia,” tegas Mendikdasmen.

Kepala SMP Negeri 41 Jakarta, Metrin Evivi, mengungkapkan bahwa sekolahnya telah mengintegrasikan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam berbagai kegiatan dan pembiasaan harian. Kegiatan tersebut meliputi pembiasaan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) di sekolah, upacara setiap hari Senin, ibadah pagi pada hari Selasa dan Kamis, dan kegiatan Pagi Ceria pada hari Rabu.

“Kami membuat banner yang ditempel di kelas, untuk mengingatkan anak-anak tentang gerakan ini. Di awal semester genap, kami mengadakan rapat dengan orang tua murid dan menyampaikan terkait 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai hal yang harus dibiasakan untuk anak-anak kita. Ketika mengajar di kelas, Bapak/Ibu guru pun selalu melakukan refleksi kebiasaan itu kepada anak-anak,” jelas Metrin.

Salah satu siswa SMP Negeri 41 Jakarta, Jasmin Bintang Maharani, turut merasakan dampak positif dari gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan berbagai pembiasaan di sekolahnya. “Menurut saya, dampaknya sangat positif dan besar, karena dengan kegiatan-kegiatan sekolah yang seperti itu, membuat kita merasa nyaman dan senang berada di sekolah, serta lebih akrab dengan teman-teman yang lain,” ungkap Jasmin.


![gambar 3.jpeg](/uploads/gambar_3_7c0b0e2696.jpeg)


Peluncuran Buku Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi langkah strategis dalam memperkuat pendidikan karakter anak-anak Indonesia. Dengan dukungan seluruh ekosistem pendidikan, gerakan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki karakter unggul.

Buku Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tersedia untuk berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK, serta juga terdapat buku panduan khusus bagi orang tua. Panduan ini dapat diakses secara daring melalui laman resmi: [**cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/gerakan7kebiasaan/#panduan**](https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/gerakan7kebiasaan/#panduan)



![#SahabatKarakter, terima kasih sudah hadir dan jadi bagian dari momen spesial Ruang Bincang Karakter edisi Peluncuran Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat!Yuk, teruskan semangatnya! Panduan lengk.jpg](/uploads/Sahabat_Karakter_terima_kasih_sudah_hadir_dan_jadi_bagian_dari_momen_spesial_Ruang_Bincang_Karakter_edisi_Peluncuran_Panduan_Gerakan_Tujuh_Kebiasaan_Anak_Indonesia_Hebat_Yuk_teruskan_semangatnya_Panduan_lengk_5bcf76b479.jpg)





Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 150/sipers/A6/IV/2025

Penulis: Stephanie Westiana

Editor: Denty Anugrahmawaty

large_gambar 1.png

medium_gambar 1.png

small_gambar 1.png

thumbnail_gambar 1.png

gambar 1.png

Mendikdasmen Luncurkan Buku Panduan Gerakan 7 KAIH: Generasi Berkarakter Menuju Indonesia Emas 2045

**Surat Edaran Peluncuran Buku Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat**

Yth. Bapak/Ibu
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Kepala Satuan Pendidikan

di seluruh Indonesia

 
Dalam rangka memperkuat karakter anak melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, kami mengimbau Bapak/Ibu untuk menyebarluaskan dan mengikuti kegiatan Pagi Ceria dan Gelar Wicara Peluncuran Buku Panduan Gerakan 7 Kebiasan Anak Indonesia Hebat bersama seluruh warga satuan pendidikan yang akan diselenggarakan secara daring:

- Hari/Tanggal: **Jumat, 11 April 2025**
- Pukul: **07.00 WIB – selesai**
- Live Streaming: [**bit.ly/PeluncuranPanduan**](https://bit.ly/PeluncuranPanduan)

 
Agenda bersama Mendikdasmen:
1. Pagi Ceria (Senam, Lagu Indonesia Raya, Doa)
2. Gelar Wicara Peluncuran Panduan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

 
Mari bersama kita dorong penguatan karakter anak sejak dini.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

 
Salam hormat,
Tim Pusat Penguatan Karakter – Kemendikdasmen
 
*Unduh Surat Edaran* [**disini**](https://drive.google.com/file/d/1lCtFM8cgamtTkUfrQUqilyQYU0VP4dKl/view?usp=drive_link)

BERITA

Paparan Kemendikbud Respon Cepat Pendidikan di Daerah Darurat Asap

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH