Jakarta (Dikdasmen): Ada beragam cara untuk membangkitkan kesadaran literasi siswa. Salah satunya dengan menggunakan moda literasi unik, yang bertujuan membangkitkan rasa penasaran siswa untuk kembali menyentuh dan membaca buku yang disediakan, sekaligus memberikan kenyamanan.
Salah satu keunikan moda literasi yang dipamerkan dalam Festival Litasi Sekolah (FLS) III adalah Becak Hammock Library, buah karya siswa SMKN 7 Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut Soni Sanjaya, siswa SMKN 7 Surakarta, Becak Hammock Library atau yang akrab disebut Cak Hali ini cukup banyak menyita perhatian siswa, khususnya pada hari Kamis.
"Kalau di Surakarta kita operasikan di sekolah di setiap hari Kamis. Karena di sekolah kami itu ada gerakan Kamis Literasi. Di tempat umum kita operasikan di Car Free Day atau di tempat wisata seperti di Balai Kambang," ujar Soni Sanjaya, di halaman Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Jumat 26 Juli 2019.
Soni menambahkan, kemunculan Cak Hali ini untuk meningkatkan kenyamanan para siswa dalam membaca. "Banyak sekali siswa yang datang, dan mereka berpendapat bahwa moda literasi ini unik," tandasnya. “Karena dengan Hammock Library bisa menambah kenyamanan, sementara rak buku yang berbentuk segi enam memudahkan siswa memilih buku. Kebanyakan mereka memilih buku komik dan novel," imbuhnya.
Sementara itu, SMK 2 Padang Panjang, Sumatera Barat, memamerkan Rangkiyang sebagai moda literasi. Rangkiyang dalam tradisi Minangkabau merupakan wadah yang ditempatkan di depan rumah gadang sebagai tempat penyimpanan hasil bumi.
"Maka dari itu, Rangkiyang mempunyai filosofi sebagai tempat ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan keagamaan yang menjadi ciri khas dari masyarakat Minangkabau," ujar Marchellino, siswa SMK 2 Padang Panjang.
Menurut Marchellino, tiga unsur masyarakat Minangkabau tersebut sudah mulai hilang di kalangan anak muda. Ia berharap, melalui Rangkiyang ini tiga unsur tersebut dapat kembali bangkit.
"Kami bangkitkan tiga unsur tadi, karena anak-anak sekarang cuman fokus satu. Kita ingin membangkitkan tiga unsur di Minangkabau," tandasnya.*
Rizavan Shufi Thoriqi