[caption id="attachment_11726" align="aligncenter" width="300"] Maksim Davydov, peserta IJSO dari Rusia[/caption]
Badung-Bali (Dikdasmen): Maksim Davydov, salah satu peserta International Junior Science Olympiad (IJSO) dari negara Rusia, mengaku bahwa meski persiapan yang ia lakukan cukup singkat, ia berharap meraih juara pada IJSO XIII yang diselenggarakan di Bali.
“Kami hanya punya persiapan dua kali. Masing-masing persiapan berdurasi dua minggu,” ucapnya pada malam pertukaran budaya di Garuda Wisnu Kencana, yang terletak di Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (8/12)
Persiapan yang singkat mengakibatkan Maksim kurang menguasai materi IJSO secara menyeluruh. Sehingga saat mengahadapi beberapa tes selama IJSO ia mengalami kesulitan menjawab beberapa soal, di antaranya saat tes akhir yaitu eksperimen. “Bagi saya, tes itu sangat sulit. Sebab, kami harus bekerja dalam tim dan mengombinasikan fisika, kimia, dan biologi. Sebelumnya kami hanya mengerjakan sesuai dengan masing-masing bidang sains,” kata remaja laki-laki berusia 14 tahun ini.
Tes eskperimen merupakan tes ketiga dari seluruh rangkaian tes yang dijadwalkan pada IJSO. Tes sebelumnya adalah pilihan ganda dan teori. Tes eksperimen digelar di Grand Ball Room Aston Hotel Denpasar, Bali. Peserta diberikan waktu dari pukul 08.00-11.00 WITA.
Kendati Maksim mengalami beberapa kesulitan selama mengahadapi soal-soal IJSO, ia tetap berharap menjuarai IJSO.
“Siapa pun ingin memenangkan medali emas, termasuk saya. Saya harap dan saya yakin bisa mendapatkannya,” tegas Maksim.
(Virdika Rizky Utama)