Mataram (Dikdas): Yopi Apri Musdi, 18 tahun, peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) XIII jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Fisika Terapan mengaku bahwa ia mengalami kendala dalam memahami soal-soal OSN. Menghadapi kenyataan itu, pelajar asal Provinsi Sumatera Barat ini terpaksa membaca soal-soal OSN secara berulang agar dapat paham, meski ia harus kehabisan waktu.
Hambatan lainnya, Yopi menemukan beberapa soal OSN yang belum pernah ia pelajari, walaupun ia sudah belajar mulai dari mekanika hingga Fisika Modern. Namun demikian, ia mengaku telah menyelesaikan seluruh soal OSN dengan maksimal, dan masih optimis bisa masuk 10 besar.
Menghadapi OSN XIII yang diselengarakan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ini, Yopi telah melalkukan persiapan yang matang. Latihan khusus sudah ia jalani dengan membahas soal-soal OSN bersama guru pembimbingnya.
Yopi adalah siswa yang sekolah SMK jurusan Kimia. Meski ia menempuh jurusan Kimia, ia memiliki minat belajar fisika, karena menurutnya Kimia dengan Fisika sangat berkaitan.
Sebagai siswa SMK, ia harus menempuh waktu 4 tahun untuk bisa lulus, karena pada tahun keempat digunakan untuk praktek dan membuat tugas. Beda dengan SMA yang lulus dalam waktu 3 tahun saja. Pilihannya pada SMK jurusan Kimia agar mudah mendapatkan pekerjaan. Karena bidang kimia banyak dibutuhkan di semua dunia industri. Setelah lulus nanti ia ingin bekerja sambil kuliah, agar ilmunya bisa ditingkatkan lagi. Yopi pun bercita-cita ingin menjadi Kepala Laboratorium di sebuah perusahaan sesuai dengan bidangnya sekarang.
Sebagai peserta OSN XIII, ia sangat senang berada di NTB bersama kawan-kawan se-Indonesia. Ia merasa beruntung bertemu teman-teman yang pintar dan juga baru pertama kali ke Lombok.
OSN Bidang Fisika Terapan Jenjang SMK dihelat di Kampus Univeristas Mataram dimana perlombaan di hari pertama dimulai dengan ujian teori sebanyak 50 soal pilihan ganda dan 10 esai.
Dwi Riyanto